Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyoroti maraknya anak-anak yang bermain game Roblox.

Ia menekankan pentingnya peran keluarga untuk melindungi anak dari dampak negatif game tersebut.

"Keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak," ujar Iin di Jakarta, Senin (11/8).

Ia merujuk pada delapan fungsi keluarga yang harus diterapkan, yaitu fungsi agama, cinta kasih, reproduksi, ekonomi, sosial budaya, perlindungan, pendidikan, dan pembinaan lingkungan.

Menurut Iin, anak yang tumbuh dalam keluarga yang menerapkan nilai agama, memberikan teladan yang baik, serta pendidikan yang efektif, akan berkembang dengan baik. Mereka akan mampu membedakan mana yang baik dan buruk.

"Kita tidak bisa membatasi globalisasi dan keterbukaan informasi. Yang bisa kita lakukan adalah membekali anak-anak dengan ilmu, iman, dan takwa," tambahnya.

Dinas PPAPP DKI Jakarta juga akan terus melakukan sosialisasi, edukasi, dan kampanye positif sesuai dengan kewenangannya.

Pernyataan ini sejalan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, yang sebelumnya melarang anak-anak bermain Roblox karena mengandung unsur kekerasan.

"Anak-anak tidak boleh menonton kekerasan, yang ada perkelahian, atau kata-kata buruk. Jangan main game yang tidak berguna. Jangan main Roblox, karena itu tidak baik," kata Mu'ti.

Ia berpendapat bahwa anak-anak cenderung meniru adegan kekerasan dalam game, yang pada akhirnya mereka anggap sebagai hal biasa.

Mu'ti juga menilai kecanduan game dapat menurunkan aktivitas fisik serta mengganggu perkembangan motorik dan emosional anak. Ia mendorong orang tua untuk mengarahkan anak ke konten yang lebih edukatif.