DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas untuk Selamatkan IKN dari Bencana Lingkungan

DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas untuk Selamatkan IKN dari Bencana Lingkungan

Pengelolaan sampah Jakarta, yang kini menjadi sorotan para pengusaha, siap menjadi percontohan krusial di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengungkapkan bahwa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi telah menampung 55 juta ton sampah, dengan penambahan 7.700 ton setiap hari dari Jakarta.

Untuk mengatasi tumpukan masif ini, Jakarta akan membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS), masing-masing berkapasitas 2.500 ton per hari.

"Kalau 2.500x4 sesuai dengan arahan Bapak Presiden, 10.000, maka Bantargebang itu 25-30 tahun enggak habis sampahnya," katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmen penuh dalam mendukung pembangunan IKN melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama dengan PT Bina Karya (Persero).

Kerja sama ini melibatkan tiga BUMD DKI Jakarta—PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), dan Perumda Pasar Jaya—serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta.

Pramono meminta seluruh direksi BUMD yang terlibat untuk memberikan dukungan maksimal demi kelancaran pembangunan IKN, terutama dalam pengelolaan sampah.

Kepala Badan Pembina BUMD (BPBUMD) Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menambahkan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis untuk peningkatan kompetensi dan kajian pembangunan IKN.

Lingkupnya mencakup pengelolaan sampah, infrastruktur, transportasi, dan pasar. Potensi kolaborasi jangka panjang lainnya meliputi pengelolaan air bersih, air limbah, energi, pangan, dan pariwisata.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyambut baik dukungan DKI Jakarta, khususnya dalam pengelolaan sampah.

Pengalaman Jakarta dengan TPST Bantargebang sangat dibutuhkan, mengingat TPST IKN, yang berkapasitas 7 ton, akan menghadapi peningkatan volume sampah.

Kerja sama ini juga mencakup pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan air minum di IKN, yang proses lelangnya sedang berjalan.

Basuki menegaskan bahwa PT Bina Karya akan banyak belajar dari BUMD DKI Jakarta terkait pengelolaan infrastruktur, sampah, dan air.

"Badan usaha otorita PT Bina Karya belajar kepada BUMD-BUMD yang ada di DKI Jakarta untuk pengelolaan infrastruktur, pengelolaan sampah, pengelolaan air. Itu semua ada di DKI Jakarta ini," kata Basuki.