Pemprov DKI Butuh Rp 2 Triliun Perpanjang LRT Jakarta hingga ke Dukuh Atas

Layanan transportasi umum massal terus dikembangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kini Pemerintah DKI membuka wacana baru untuk meneruskan pembangunan LRT Jakarta sampai dengan kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, jika jalur LRT Jakarta disambungkan hingga Dukuh Atas, dibutuhkan biaya sampai Rp 2 triliun.
"Kalau dari Manggarai sampai dengan Dukuh Atas, itu kurang lebih perlu biaya 2 triliun rupiah," kata Pramono di Jakarta, Kamis (24/7).
Saat ini, pengerjaan konstruksi LRT Jakarta fase 1B dibangun baru sampai Stasiun Manggarai.
Dalam proyek LRT Jakarta fase 1B yang membentang dari Stasiun Velodrome hingga Manggarai, Pemprov DKI telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 4,1 triliun dari APBD.
Rencana perluasan keterjangkauan jaringan LRT Jakarta ini, diyakini Pramono, bakal berkontribusi dalam mengurai kemacetan Jakarta, karena perpindahan penggunaan kendaraan pribadi menuju angkutan umum.
Saat ini, rata-rata jumlah pengguna LRT Jakarta yang baru beroperasi dari Stasiun Pegangsaan Dua menuju Velodrom baru mencapai 5 ribu penumpang setiap hari. Nantinya, jika pembangunan stasiun lanjutan rampung dan beroperasi, ia optimis jumlah penumpang kian meningkat.
"Kami meyakini kalau sudah sampai dengan Manggarai, karena ini akan terkoneksi dengan moda transport lainnya, apakah itu KRL dan sebagainya, dan tentunya juga Transjakarta, diperkirakan bisa per harinya sampai dengan 70 ribu," jelas Pramono.
"Akan lebih meningkat lagi kalau kemudian ini sampai dengan Dukuh Atas. Kalau sampai Dukuh Atas, maka per harinya itu bisa sampai dengan 100 ribu. Sehingga dengan demikian, konektivitas di Jakarta ini memang dipikirkan secara sungguh-sungguh dan mendalam secara lebih baik," tutupnya menyambungkan. (Asp)