Tahun Terakhir di JFC, Bubah Alfian: Sedih, tapi Tetap Akan Support dari Jauh

Jember Fashion Carnaval, Bubah Alfian, jfc 2025, Bubah Alfian mundur dari JFC, Tahun Terakhir di JFC, Bubah Alfian: Sedih, tapi Tetap Akan Support dari Jauh

Penata rias ternama Bubah Alfian mengumumkan pengunduran dirinya dari Jember Fashion Carnaval (JFC). Kabar tersebut disampaikan langsung melalui Instagram Story pribadinya pada hari kedua penyelenggaraan JFC 2025, Sabtu (9/8/2025).

Dalam unggahannya, Bubah tak menutupi rasa sedih karena tahun ini akan menjadi keterlibatan terakhirnya dalam ajang karnaval budaya berskala internasional tersebut.

"Sedih sih... tapi tahun ini akan jadi tahun terakhir saya di JFC... tapi saya akan tetap support dari jauh," tulisnya, dikutip Senin (11/8/2025).

Tetap Mendukung dari Jauh

Meskipun mundur dari manajemen, Bubah memastikan dirinya tetap akan memberikan dukungan kepada JFC dengan cara lain. Baginya, JFC adalah tempat lahirnya nama besar Bubah Alfian, yang dulunya bukan siapa-siapa hingga dikenal sebagai make up artist (MUA) terkenal.

Namun, dalam unggahan lainnya, Bubah menyampaikan keprihatinan. Ia menilai JFC tak lagi sama seperti dulu—tempat penuh persaudaraan dan mimpi yang tumbuh bersama.

"Kini panggung itu sunyi, menyisakan warna yang perlahan memudar, dan rindu yang tak akan pernah selesai. Selamat tinggal, JFC... Di hati saya… kau akan hidup selamanya,” tulisnya.

Bubah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang menjaga keberlangsungan JFC sepeninggal pendirinya, Dynand Fariz. Ia sempat menyindir pihak tertentu yang dianggap “lupa arti kekeluargaan”.

"Semoga hatinya terbuka lebih welas asih," ujarnya.

Murid Langsung Dynand Fariz

Jember Fashion Carnaval, Bubah Alfian, jfc 2025, Bubah Alfian mundur dari JFC, Tahun Terakhir di JFC, Bubah Alfian: Sedih, tapi Tetap Akan Support dari Jauh

Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kiri) dan Istri Poni Iravati (kanan), Bupati Jember Faida (kiri) dan Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz (kedua kanan), melambaikan tangan saat menghadiri acara puncak Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-17, di Jember, Jawa Timur, Minggu (12/8/2018). Arief Yahya menyebut Kabupaten Jember sebagai Kota Karnaval yang menjadi destinasi wisata karnaval di Indonesia.

Bubah dikenal sebagai murid langsung Dynand Fariz, pendiri JFC. Setelah Dynand meninggal dunia pad, ia menjadi salah satu sosok yang aktif menggerakkan karnaval tersebut hingga mendunia.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa turut memberikan penghormatan kepada mendiang Dynand. Menurutnya, Dynand adalah visioner yang berhasil membawa nama Jember ke panggung karnaval dunia.

“Almarhum Mas Dynand Fariz bukan hanya pendiri, tetapi seorang visioner yang mengangkat nama Jember hingga mendunia. Karyanya telah menginspirasi kita semua,” ujarnya.

Ni Luh juga mengapresiasi masyarakat Jember yang mampu mempertahankan JFC, bahkan di masa pandemi. Ia menegaskan, JFC sudah lima kali berturut-turut masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) dan selalu berada di peringkat 10 besar.

JFC 2025 Jadi Gelaran Terbesar

Presiden JFC Budi Setiawan mengungkapkan rasa syukur atas kesuksesan penyelenggaraan JFC tahun ini. Menurutnya, JFC 2025 adalah gelaran terbesar sepanjang sejarah dari segi skala acara, jumlah peserta, dan keragaman kostum.

“Alhamdulillah, Yang Maha Kuasa memberikan kesempatan kepada kita untuk menggelar pertunjukan spektakuler seperti yang baru saja kita saksikan bersama. Tahun ini terbukti menjadi yang terbesar sepanjang sejarah JFC,” kata Budi.

Ia menegaskan, keberhasilan JFC 2025 tak lepas dari dukungan penuh Bupati Jember dan pemerintah daerah. Koordinasi berjalan lancar, fasilitas terpenuhi, dan percepatan pengaktifan Bandara Jember menjadi fokus untuk memperkuat posisi Jember sebagai kota wisata budaya.

Budi menargetkan, JFC ke depan akan lebih kaya konten dan semakin berkelas internasional.

“Kami sudah deklarasikan bahwa Jember adalah kota fesyen Indonesia dan dunia. Tahun depan Insyaallah akan semakin kaya dengan fesyen, kostum, musik, dan e-craft,” ujarnya.

Puncak kemeriahan JFC 2025 juga ditandai dengan pagelaran Art Wear pada Sabtu malam (9/8/2025), yang ditutup pertunjukan kembang api spektakuler dari Jepang. Menariknya, biaya kembang api tidak berasal dari APBD Pemerintah Kabupaten Jember, melainkan murni hasil kolaborasi dengan mitra dan sponsor.

Sebagai Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "" dan "JFC 2025 Terbesar Sepanjang Sejarah, Bupati Jember: Tahun Depan Harus Lebih Megah"

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!