Lewandowski: Ya, Saya ke Manchester United
Banyak penggemar sepakbola pasti tahu cerita tentang awan abu vulkanik yang menggagalkan transfer Robert Lewandowski ke Blackburn Rovers. Tapi siapa sangka, striker legendaris Polandia itu ternyata sempat sangat dekat dengan Manchester United.
“Ke Manchester United, saya sudah memutuskan dan mengatakan ya,” ujar Lewandowski kepada BBC Sport.
“Saya ingin bergabung dengan Manchester United, ingin bertemu Sir Alex Ferguson.”
Kisah ini terjadi pada tahun 2012, ketika Lewandowski tengah tampil tajam bersama Borussia Dortmund. Dua tahun sebelumnya, rencana kepindahannya ke Inggris sempat terganjal karena erupsi gunung di Islandia yang membuat seluruh penerbangan lumpuh.
Sayangnya, saat tawaran dari United datang, pihak Dortmund enggan menjual sang bintang. “Mereka tidak bisa menjual saya,” lanjut Lewandowski.
“Karena mereka tahu jika saya bertahan, mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang. Saya bisa menunggu satu atau dua tahun lagi. Tapi benar, saya sudah bilang ‘ya’ ke Manchester United.”
Meski transfer impian itu tak pernah terwujud, karier Lewandowski tetap bersinar terang. Ia menjuarai Liga Champions bersama Bayern Munich, dan meraih dua gelar LaLiga bersama Barcelona.
Kini, di usia 37 tahun, sang striker belum punya niat untuk gantung sepatu. Meski begitu, ia sadar kesempatan tampil di Premier League kemungkinan besar sudah lewat.
“Mungkin ini bisa jadi penyesalan [tidak bermain di Premier League],” kata Lewandowski.
“Tapi saat saya melihat ke belakang—sudah bermain untuk Bayern, Dortmund, dan sekarang Barcelona—saya sangat bahagia dengan karier saya. Saya tidak merasa ada yang terlewat. Setiap keputusan saya ambil karena memang itu yang saya inginkan.”
Masih Jadi Andalan di Barcelona
Memasuki musim ke-22 sebagai pesepakbola profesional, Lewandowski kini menjadi sosok senior di skuat muda Barcelona. Ia satu tim dengan Lamine Yamal, bintang muda yang bahkan belum lahir saat karier Lewandowski dimulai.
Meski terpaut 19 tahun, sang striker merasa dirinya masih bisa banyak belajar dari pemain-pemain muda.
“Saya sadar, saya tidak bisa bersaing dengan mereka, tapi saya bisa membantu mereka, dan mereka juga bisa membantu saya,” ujarnya.
“Saya banyak belajar dari mereka. Saya tak pernah menyangka hal itu bisa terjadi.”
