Air Radiator Habis di Jalan, Bolehkah Pakai Air Biasa?

macet, Radiator, risiko, coolant, tips, Perawatan, Air Radiator Habis di Jalan, Bolehkah Pakai Air Biasa?

Cairan pendingin (coolant) yang tiba-tiba habis di tengah perjalanan bisa dialami siapa saja, terutama bagi pengendara yang sering terjebak macet di cuaca panas.

Dalam kondisi lalu lintas padat, aliran udara ke radiator berkurang, membuat suhu mesin cepat naik.

Apabila sistem pendingin tidak prima—misalnya radiator kotor atau kipas lemah—coolant bisa mendidih dan keluar lewat saluran pembuangan.

Selain karena macet, penyebab coolant habis juga bisa berasal dari kebocoran selang, tutup radiator aus, atau water pump bermasalah.

Dalam situasi darurat seperti ini, banyak pengendara memilih menuang air biasa ke radiator agar mobil tetap bisa melaju. Padahal, kebiasaan ini berisiko merusak komponen mesin dalam jangka panjang.

Fendi, Director PT Autokooling Jaya Nusantara (AJN) selaku distributor resmi Koyorad di Indonesia, mengatakan penggunaan air biasa—terutama air sumur atau air keran—dapat memicu karat dan endapan di dalam sistem pendingin.

Air tersebut umumnya mengandung mineral dan kotoran yang dapat mengganggu aliran cairan pendingin dan menurunkan kemampuan radiator membuang panas.

"Kalau sekali dua kali saat darurat mungkin masih aman, tapi jangan dijadikan kebiasaan. Mineral dari air biasa bisa bikin saluran radiator tersumbat dan menurunkan performa pendinginan mesin," ujar Fendi kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2025).

macet, Radiator, risiko, coolant, tips, Perawatan, Air Radiator Habis di Jalan, Bolehkah Pakai Air Biasa?

Ilustrasi menuang coolant ke radiator.

Selain risiko penyumbatan, penggunaan air biasa juga tidak memiliki zat aditif seperti coolant yang berfungsi melindungi komponen logam dari korosi. Akibatnya, dinding radiator dan water pump bisa lebih cepat aus.

Kalau terpaksa menambahkan air biasa saat darurat, Fendi menyarankan untuk segera menguras radiator dan menggantinya dengan coolant sesuai rekomendasi pabrikan.

"Setelah perjalanan darurat selesai, langsung bawa ke bengkel untuk flushing, jangan tunggu sampai bermasalah," katanya.

Dengan pemakaian coolant yang tepat dan pengurasan rutin setiap 30.000 kilometer atau maksimal dua tahun, risiko kerusakan radiator bisa diminimalkan.

Perawatan ini penting agar mobil tetap prima meskipun sering dipakai di perjalanan jauh atau dalam kondisi macet sehari-hari.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!