4 Perbedaan Apartemen dan Kondominium, Jangan Sampai Salah Pilih Hunian yang Tepat!

Ilustrasi Kondominium, 1. Kepemilikan Properti, 2. Pengelolaan dan Perawatan, 3. Biaya yang Dikeluarkan, 4. Fleksibilitas dan Tujuan Hunian
Ilustrasi Kondominium

 Bagi Anda yang tengah mencari hunian praktis di tengah kota, pilihan apartemen atau kondominium mungkin menjadi pertimbangan utama. Meskipun terlihat serupa, apartemen dan kondominium memiliki perbedaan mendasar yang perlu Anda pahami sebelum memutuskan untuk membeli atau menyewa.

Keduanya menawarkan gaya hidup modern dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis. Sehingga cocok untuk mereka yang menginginkan kenyamanan serta mobilitas tinggi.

Namun, perbedaan keduanya bukan hanya terletak pada istilah saja. Ketidaktahuan ini dapat menyebabkan kesalahan yang berpengaruh pada hak Anda sebagai pemilik maupun penyewa. 

Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara apartemen dan kondominium? Berikut penjelasan lengkapnya supaya Anda bisa menentukan tempat tinggal yang sesuai. 

1. Kepemilikan Properti

Perbedaan utama antara apartemen dan kondominium terletak pada aspek kepemilikan. Apartemen umumnya dimiliki oleh satu entitas, seperti perusahaan pengembang atau pengelola properti, yang kemudian menyewakan unit-unit kepada penghuni. Artinya, jika Anda tinggal di apartemen, Anda hanya menyewa dan tidak memiliki hak kepemilikan permanen atas unit tersebut.

Sebaliknya, kondominium atau biasanya dimiliki oleh perorangan. Setiap unit kondo dimiliki oleh individu, sementara area bersama seperti kolam renang, taman, atau gym dikelola bersama melalui asosiasi penghuni atau pengurus gedung. 

Dengan membeli kondo, Anda akan mendapatkan hak kepemilikan atas unit tersebut. Ini mirip seperti membeli rumah tapak, tetapi dalam bentuk vertikal.

2. Pengelolaan dan Perawatan

Pengelolaan apartemen sepenuhnya berada di bawah manajemen pengembang atau pemilik gedung. Setiap aturan, biaya perawatan, dan kebijakan ditentukan oleh pihak pengelola. Sebagai penyewa, Anda tidak memiliki banyak ruang untuk menentukan kebijakan terkait perawatan unit, kecuali mengikuti aturan yang ada.

Kondominium memiliki sistem pengelolaan yang melibatkan pemilik unit melalui asosiasi penghuni. Setiap pemilik biasanya diwajibkan membayar iuran pemeliharaan (maintenance fee) untuk perawatan fasilitas bersama. Keputusan terkait perawatan gedung, renovasi, atau peraturan umum biasanya dilakukan melalui rapat asosiasi.

3. Biaya yang Dikeluarkan

Jika Anda memilih apartemen, biaya yang dikeluarkan biasanya berupa uang sewa bulanan dan deposit. Besarannya bisa berubah sesuai perjanjian sewa dan kebijakan pengelola. Apartemen cocok untuk Anda yang belum siap membeli properti dan hanya membutuhkan hunian sementara.

Di sisi lain, memiliki kondo membutuhkan investasi lebih besar karena Anda membeli unit secara penuh. Selain harga beli, Anda juga harus membayar iuran pengelolaan rutin. Namun, kepemilikan ini memberi keuntungan jangka panjang, terutama jika nilai properti meningkat. Kondominium cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam bentuk properti.

4. Fleksibilitas dan Tujuan Hunian

Apartemen umumnya lebih fleksibel untuk jangka pendek. Anda bisa pindah kapan saja setelah masa sewa berakhir tanpa terbebani proses jual-beli. Sebaliknya, kondo lebih cocok bagi Anda yang mencari kepastian jangka panjang dan memiliki rencana tinggal permanen di lokasi tertentu.

Memilih antara apartemen dan kondominium bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga tentang tujuan finansial dan rencana masa depan Anda. Jika Anda menginginkan fleksibilitas dengan biaya yang lebih ringan, apartemen bisa menjadi pilihan tepat.

Apabila Anda ingin berinvestasi sekaligus memiliki hunian permanen, kondominium adalah pilihan yang lebih menguntungkan. Pastikan pertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan rencana jangka panjang sebelum mengambil keputusan.