Menkomdigi Sebut Pemblokiran Roblox Masih Dikaji

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan usulan pemblokiran platform game Roblox masih dalam tahap kajian. Ia mengatakan telah melakukan pertemuan langsung dengan perwakilan Roblox Asia Pasifik.
"Kalau kita melihat sesuatu, tidak boleh langsung satu tahapan selesai. Ini tahap awal, nanti secara berkala kita akan panggil lagi,” ujarnya ketika ditemui di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
"Baru kemudian diputuskan apakah perlu diblokir, apakah perlu pembatasan usia yang lebih ketat, atau ada opsi lain," jelasnya, sebagaimana diwartakan Kompas.com.
Ia berharap dalam waktu 1-2 bulan ke depan, Roblox bisa melakukan perbaikan menyeluruh, khususnya untuk layanan di Indonesia.
"Syukur-syukur kalau mereka bisa melakukan perbaikan menyeluruh agar anak-anak kita bisa terlindungi,” katanya.
Isu pemblokiran Roblox
Sebelumnya, isu pemblokiran Roblox mencuat ketika sejumlah pejabat dan lembaga pemerintah menyoroti dugaan dampak negatif platform game online ini terhadap anak-anak.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bahkan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu mengambil langkah tegas apabila ditemukan konten di Roblox yang dinilai melewati batas.
"Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan memengaruhi perilaku adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan (diblokir)," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Menurut Prasetyo, keputusan itu tidak hanya berlaku untuk Roblox, tetapi juga game online lain yang memuat unsur kekerasan.
"Kita mau melindungi generasi kita, enggak ragu-ragu juga. Kalau memang itu mengandung unsur kekerasan, ya kita tutup, enggak ada masalah,” ujarnya.
Ilustrasi gim Roblox
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi juga mengatakan agar Roblox dihentikan apabila terbukti memiliki dampak buruk.
"Tapi kalau saya lihat, kalau anak-anak udah main itu (Roblox), kayaknya lupa makan, lupa waktu," kata Arifah. Ia menegaskan, keputusan harus melalui kajian menyeluruh, bukan dilakukan tergesa-gesa.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti juga pernah meminta anak-anak untuk berhenti bermain di platform Roblox. Ia menilai konten di platform itu mengandung unsur kekerasan.
Larangan itu ia sampaikan saat meninjau program Cek Kesehatan Gratis di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
"Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya, karena itu tidak baik ya," kata Mu’ti, dikutip dari Antara News.
Minta Roblox patuhi regulasi
Meutya mengatakan, dalam pertemuannya dengan perwakilan Roblox, ia menekankan pentingnya kepatuhan regulasi di Indonesia.
"Prinsipnya, mereka harus patuh dan taat kepada hukum yang berlaku di Indonesia," kata Meutya.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid
Utamanya adalah regulasi terkait perlindungan anak di ruang digital. Pemerintah sendiri telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).
Peraturan yang mulai berlaku 1 April 2025 ini menjadi dasar hukum kuat bagi negara untuk menghadirkan ruang digital yang aman, sehat, dan berkeadilan, terutama bagi anak-anak.
Menkomdigi juga menekankan agar Roblox mematuhi ketentuan dalam Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) dan kebijakan lain yang menjamin keamanan anak dari konten berbahaya.
“Mereka mengatakan akan memberikan laporan-laporan dan kita terus pantau,” tegas Meutya.
Minta Roblox buka kantor di Indonesia
Masih soal regulasi, Meutya juga meminta Roblox membuka kantor perwakilan di Indonesia.
"Hal yang paling utama adalah sesuai aturan, mereka harus ada perwakilan kantor di Indonesia,” ujar Meutya.
Meutya menjelaskan bahwa keberadaan kantor perwakilan di dalam negeri sangat penting agar perusahaan bisa lebih bertanggung jawab dan tunduk pada regulasi nasional, terutama terkait perlindungan anak di ruang digital.
Roblox jadi salah satu game terpopuler di Indonesia
Adapun Roblox adalah salah satu platform gaming populer, terutama di kalangan anak-anak.
Game ini memungkinkan pemainnya membuat dan memainkan berbagai jenis permainan secara virtual. Jadi, di platform ini gamer bukan hanya main, melainkan bisa membuat game-nya sendiri.
Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berjudul "Penetrasi Internet dan Perilaku Penggunaan Internet 2025", Roblox menjadi salah satu game online terpopuler di Indonesia.
Sekitar 2,07 persen pengguna internet di Indonesia bermain game Roblox pada 2025.
Bila angka tersebut diproyeksikan ke total pengguna internet Indonesia yang mencapai 229,4 juta orang, jumlah pemain game online secara nasional diperkirakan sekitar 64,6 juta orang.
Roblox menjadi salah satu game yang banyak dimainkan di Indonesia. Menurut data APJII, game ini berada di urutan ke enam.
Dari jumlah itu, sekitar 2,07 persen atau sekitar 1,33 juta orang adalah pemain Roblox.
Sementara itu, jika dihitung murni dari hasil survei, 28,17 persen dari 8.700 responden setara dengan sekitar 2.450 orang yang mengaku bermain game online.
Dari kelompok ini, sekitar 51 orang mengaku bermain Roblox. Di Indonesia, Roblox berada di urutan keenam game online yang paling banyak dimainkan pada 2025.
Peringkat pertama ditempati Mobile Legends: Bang Bang (48,99 persen), diikuti Free Fire (23,05 persen), PUBG (11,05 persen), Candy Crush Saga (3,81 persen), dan FIFA Mobile (3,60 persen).
Survei itu melibatkan 8.700 responden dari 38 provinsi di Indonesia. Hasilnya, hanya 28,17 persen responden yang mengaku memainkan game online, sedangkan 71,83 persen lainnya tidak.
Adapun survei APJII ini dilakukan pada periode 10 April–16 Juli 2025. Laporan APJII selengkapnya bisa diakses di tautan berikut.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!