Bejat! Modus Wakepsek SMP di Tangerang Cabuli Muridnya

Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan

Orang tua korban pun buat laporan polisi. Laporan diterima dengan Nomor LP/B/880/VI/2025/SPKT/Polres Metro Tangerang Kota/Polda Metro Jaya, tanggal 25 Juni 2025. Ceritanya, korban bersama orang tua berinisial S ke sekolah mengikuti remedial ujian.

Lalu, korban bertemu pelaku dan diarahkan ke ruang kosong. Hal itu diungkap Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Tangerang Kota, Ajun Komisaris Polisi Prapto Lasono.

"Setelah selesai mengerjakan remedial, pelaku mengatakan kepada pelapor bahwa akan mengobati anaknya yang introver dengan cara dihipnotis supaya kembali ceria lagi," kata dia, Senin, 25 Agustus 2025.

Pasca dapat persetujuan dari ortu korban, pintu ditutup pelaku kemudian menutup mata korban dengan kain. Pundaknya dipukul sampai setengah sadar. Saat itulah pelaku melancarkan aksi bejatnya.

"Dikarenakan pelapor merasa khawatir, pelapor mengintip melalui jendela dan saat itu melihat korban sedang telentang dan pelaku sedang duduk sambil tangan seperti berdzikir," kata dia.

Tapi S curiga karena ritsleting korban yang terbuka. S masuk ruangan lalu mengajak pulang korban. Di perjalanan pulang, korban mengungkap hal yang dialami.

Polisi pun menyita barang bukti seperti akta kelahiran, pakaian korban, dan bantal sajadah yang diduga alas buat korban. Korban sudab menjalani visum et repertum tapi tidak ditemukan luka. Sehingga, polisi masih melakukan penyelidikan.

"Barang bukti akta kelahiran, pakaian korban, bantal, dan sajadah diduga digunakan sebagai alas untuk korban," kata dia.