SIG Lakukan Ini Bantu Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Global

Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)
Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)

 PT Semen Indonesia Persero Tbk berpartisipasi dalam rangkaian acara Festival Mangrove ke-7 pada 2025. Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), SIG melakukan penanaman 17.845 bibit bakau (mangrove) di Pantai Bahak, Curahdringu, Tongas, Probolinggo.

Direktur Utama Semen Indonesia (SIG) Indrieffouny Indra mengatakan partisipasi perseroan dalam Festival Mangrove ke-7 di Jatim sejalan dengan komitmen BUMN menjalankan prinsip Tata Kelola, Lingkungan, dan Sosial (Environmental, Social, dan Governance/ESG).

”Sebagai BUMN, sudah menjadi kewajiban untuk ikut memelihara lingkungan. Karena itu, kami sangat berbahagia dapat terlibat dalam acara Festival Mangrove ke-7 Provinsi Jawa Timur. Ke depan, kami akan terus memperhatikan kelestarian lingkungan dalam aktivitas Perusahaan,” kata Indrieffouny Indra dalam keterangannya, dikutip Senin, 25 Agustus 2025.

Indrieffouny mengatakan, bibit bakau yang ditanam adalah hasil budi daya petani mangrove di Jatim. Adapun penyelenggaraan Festival Mangrove merupakan upaya perlindungan dan pengelolaan ekosistem bakau dan keanekaragaman hayati di Jatim, sekaligus langkah mitigasi dampak perubahan iklim global.

SIG.

SIG.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, Provinsi Jatim memiliki lahan bakau seluas 30.839 hektare (ha), setara 48,38 persen dari lahan mangrove di Pulau Jawa, yang merupakan terluas di Jawa. Dalam empat tahun terakhir, luasan mangrove di Jatim bertambah 3.618 ha, atau naik 13,29 persen, dibandingkan tahun 2021.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pembangunan ekosistem mangrove di Jatim telah melibatkan banyak elemen, mulai dari akademisi, pegiat lingkungan, hingga pemerintah daerah dan berbagai instansi.

Menurutnya, dukungan BUMN SIG dalam penyelenggaraan Festival Mangrove ke-7 pada pekan ini dapat memberikan dorongan besar bagi upaya bersama memperkuat ekosistem pesisir dan laut.

“Ekosistem mangrove di Jawa Timur sudah terbangun dengan baik berkat keterlibatan berbagai elemen masyarakat. Melalui kegiatan ini kita ingin menegaskan bahwa hidup harus memberi manfaat, tidak hanya bagi sesama tetapi juga bagi lingkungan. Itulah mengapa selain menanam mangrove, kita juga melepasliarkan bibit kepiting dan burung tertentu, karena kita ingin menjadi bagian yang ikut membangun penguatan ekosistem di laut,” ujar Khofifah.

Selain penanaman bakau, Festival Mangrove ke-7 Provinsi Jatim juga diisi dengan penganugerahan penghargaan bagi insan peduli ekosistem bakau dan keanekaragaman hayati hutan pantai.

Kegiatan ini turut dilengkapi dengan pelepasliaran satwa antara lain sebanyak empat burung pecuk padi hitam, empat burung ibis kepala hitam, serta tebar benih 325 ekor kepiting di kawasan pesisir pantai. Acara juga dimeriahkan dengan edukasi pelestarian mangrove, pagelaran busana batik mangrove, pengobatan gratis bagi masyarakat, hingga pameran produk olahan mangrove. (Ant)