Bekas Jerawat Membandel? Begini Cara Hilangkannya Tanpa Bikin Iritasi

Ilustrasi wajah berjerawat
Ilustrasi wajah berjerawat

Jerawat mungkin sudah sembuh, tapi bekasnya sering kali masih tertinggal di wajah. Mulai dari noda hitam, kemerahan, sampai tekstur kulit yang tidak rata, semua bisa membuat kepercayaan diri menurun. Inilah yang disebut post-inflammatory hyperpigmentation (PIH) atau hiperpigmentasi pascaperadangan.

Menurut jurnal Dermatology and Therapy yang dipublikasikan di PubMed Central, PIH bisa bertahan berbulan-bulan hingga lebih dari setahun, terutama jika kulit sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan.

Kabar baiknya, ada banyak cara untuk mengatasi bekas jerawat membandel mulai dari perawatan alami, penggunaan skincare berbahan aktif seperti niacinamide, retinol, AHA/BHA, hingga langkah pencegahan iritasi. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap, dengan rujukan dari ahli dermatologi internasional yang kredibel.

Perawatan Alami yang Lembut

Sebelum masuk ke skincare dengan bahan aktif, ada baiknya memahami opsi alami yang bisa membantu kulit pulih lebih cepat.

  • Lidah buaya (aloe vera): Kaya akan antioksidan, memiliki sifat menenangkan, dan membantu regenerasi kulit. Beberapa studi kecil menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka ringan, sehingga juga bermanfaat untuk bekas jerawat ringan.
  • Madu: Mengandung sifat antibakteri alami dan melembapkan kulit. Penggunaan madu sebagai masker tipis bisa membantu menenangkan area bekas jerawat.
  • Kunyit: Dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Campuran bubuk kunyit dengan yogurt atau madu dapat menjadi masker alami untuk mengurangi kemerahan.

Meski hasilnya tidak secepat skincare medis, pendekatan alami ini relatif aman sebagai pelengkap rutinitas. Namun, tetap gunakan dengan hati-hati, terutama bagi yang punya kulit sensitif.

Skincare dengan Bahan Aktif Teruji

Jika ingin hasil yang lebih nyata, penggunaan bahan aktif dalam skincare adalah kunci. Tiga yang paling banyak direkomendasikan ahli dermatologi adalah niacinamide, retinoid, serta AHA/BHA.

1. Niacinamide (Vitamin B3)

Niacinamide termasuk bahan multifungsi yang sangat populer dalam perawatan kulit modern.

Manfaat utama: Mengurangi hiperpigmentasi (noda hitam bekas jerawat). Memperkuat skin barrier dengan merangsang produksi ceramide. Meredakan peradangan sehingga jerawat tidak bertambah parah serta menyeimbangkan produksi minyak di kulit.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa penggunaan topikal niacinamide 4% secara signifikan menurunkan hiperpigmentasi dalam 8 minggu.

“Niacinamide adalah bahan skincare yang sangat bermanfat bagi mereka yang menginginkan kulit tenang, warna merata, terhidrasi, dan memiliki penghalang kulit yang lebih kuat. Secara ilmiah terbukti efektif untuk jerawat, rosacea, pori besar, dan garis halus tanpa efek samping,” kata Dermatolog ternama Dr. Simon Ourian, dikutip dari Vogue.

Rekomendasi umum: gunakan konsentrasi 5–10% secara konsisten selama 8–12 minggu untuk hasil optimal.

2. Retinoid / Retinol

Retinoid adalah turunan vitamin A yang sudah lama menjadi “gold standard” dalam dermatologi untuk mengatasi jerawat sekaligus bekasnya.

Cara kerja: Mempercepat pergantian sel kulit, merangsang produksi kolagen baru, sehingga memperbaiki tekstur kulit. Serta mengurangi pigmentasi akibat jerawat.

Menurut Stanford Medicine, retinol yang dijual bebas bekerja lebih lambat dibanding tretinoin (Retin-A) yang diresepkan dokter, tetapi risiko iritasinya lebih kecil.

“Tretinoin jauh lebih kuat dan bekerja lebih cepat dibanding retinol, tetapi memiliki risiko iritasi lebih tinggi. Karena itu, banyak dermatolog menyarankan untuk memulai perlahan, mungkin selang sehari, dan selalu dipasangkan dengan pelembap,”kata dermatolog, Dr. Khalifian saat diwawancarai Business Insider.

Tips penggunaan retinoid:

  • Gunakan malam hari, karena mudah terurai oleh cahaya matahari.
  • Mulai dengan konsentrasi rendah, 0.025–0.05%.
  • Selalu gunakan sunscreen di pagi hari untuk mencegah hiperpigmentasi bertambah.

3. AHA dan BHA

Eksfoliasi kimia menggunakan AHA (alpha-hydroxy acid) dan BHA (beta-hydroxy acid) juga efektif untuk bekas jerawat.

  • AHA (seperti glycolic acid, lactic acid): bekerja di permukaan kulit untuk mengangkat sel mati, membuat kulit tampak lebih cerah, dan mempercepat regenerasi.
  • BHA (salicylic acid): larut dalam minyak, sehingga mampu masuk ke pori-pori dan membersihkannya dari minyak berlebih serta komedo.

Kombinasi AHA dan BHA dapat membantu memperbaiki tekstur sekaligus mencegah jerawat baru muncul. Namun, hindari penggunaan bersamaan dengan retinol atau niacinamide dalam satu rutinitas, karena dapat meningkatkan risiko iritasi. 

Tips Mencegah Iritasi dan Menjaga Kulit Sehat

Menggunakan skincare aktif memang efektif, tetapi jika salah langkah justru bisa memperparah kondisi kulit. Berikut beberapa tips penting:

  1. Gunakan sunscreen setiap hari
    Paparan sinar UV adalah faktor terbesar yang memperparah noda bekas jerawat. Gunakan SPF minimal 30, bahkan di dalam ruangan yang terkena cahaya matahari.
  2. Ikuti urutan pemakaian yang tepat

Pagi: cleanser, niacinamide/Vitamin C, pelembap, sunscreen.

Malam: cleanser, retinoid atau AHA/BHA (bergantian), pelembap.

  1. Gunakan pelembap
    Melansir laman InStyle, menggunakan pelembap sebelum atau sesudah retinol bisa membantu kulit melewati fase “retinol purge”, yaitu munculnya jerawat sementara akibat pergantian sel kulit yang lebih cepat.
  2. Lakukan patch test
    Sebelum memasukkan produk baru ke rutinitas, uji dulu di area kecil kulit.
  3. Jangan terburu-buru
    Hasil perawatan kulit biasanya terlihat setelah 8–12 minggu.
    Konsistensi lebih penting daripada mencoba banyak produk sekaligus. 

Meskipun skincare bisa membantu banyak orang, bekas jerawat yang parah kadang memerlukan prosedur medis. Dermatolog dapat merekomendasikan:

  • Chemical peeling dengan asam konsentrasi tinggi.
  • Laser resurfacing untuk bekas bopeng.
  • Microneedling untuk merangsang kolagen.

Ingat, setiap kulit berbeda. Apa yang bekerja untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda. Karena itu, konsultasi ke dokter kulit sangat dianjurkan, terutama jika bekas jerawat sangat mengganggu atau tidak kunjung memudar.