Menari dengan Mata Terpejam: Menyelami Dunia Intim EP Perdana Love as Punishment

Duo Love as Punishment baru saja merilis EP perdana bertajuk Play The Hits, sebuah proyek yang tak terikat waktu maupun aturan untuk didengarkan.
Tidak ada momen khusus kapan harus memutarnya—bisa saat larut malam, ketika rebahan, atau bahkan di sela renungan. Musik ini hadir tanpa tekanan, sepenuhnya untuk dinikmati dengan cara masing-masing pendengar.
Dalam EP ini, mereka menafsir ulang lagu-lagu dari beberapa band di Asia, seperti Rub of Rub (Bandung), Subsonic Eye (Singapura), Texpack (Bogor), Kinder Bloomen, dan Ministry Of (Jakarta).
Semua itu dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada gerakan Energi Besar Asia yang digagas Loide Records. Hasilnya adalah versi baru yang lembut, unik, dan penuh sentuhan personal—seperti karya buatan penggemar yang dibangun dengan perhatian dan kehangatan.
Musik dalam EP baru Love as Punishment tidak menuntut sorotan. Namun, saat diberi ruang, ia bisa menemani dengan cara yang sederhana namun berarti. Kehadirannya terasa seperti seorang teman yang diam-diam membuat hati lebih tenang. Ada nuansa aneh, manis, sekaligus akrab yang menyusup di balik setiap nada.
Bayangkan momen saat menari sendirian dengan mata terpejam tanpa merasa janggal—itulah sensasi yang ditawarkan. Mereka menyebut musik ini sebagai funk penuh warna, tarian lambat yang cocok diputar di rumah: sedikit aneh, menenangkan, namun juga menghangatkan.
Love as Punishment adalah proyek home-listening / slow-dancing dari Medan, Indonesia, yang terdiri dari Arick Ahong dan Ais Marciano, dan bagian dari kolektif Home-listening Plaza.
Selain itu, menyusul perilisan debut mereka Play The Hits, Love as Punishment mengumumkan Love as Punishment FM — tur radio yang dimulai 26 Agustus dengan pemberhentian di Headstream, Radio Komunitas Hong Kong, KISS FM Medan, The Nifty Radio, dan Domain Radio. (far)