Dibuka Menguat, IHSG Cenderung Datar Meski Bursa Asia-Pasifik Lesu

Ilustrasi IHSG.
Ilustrasi IHSG.

IHSG dibuka menguat 15 poin atau 0,20 persen di level 7.951 pada pembukaan perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG masih berpotensi mendatar (sideways) pada perdagangan hari ini.

"IHSG berpotensi bergerak sideways hari ini di range 7.900-7.970," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Ilustrasi papan saham IHSG.

Ilustrasi papan saham IHSG.

Bursa saham Asia-Pasifik mayoritas melemah pada Rabu kemarin, setelah Wall Street menguat pada Selasa hari sebelumnya. Pasar saham India juga akan menjadi fokus seiring berlakunya tarif AS.

India saat ini menghadapi tarif tambahan hingga 50 persen untuk ekspor ke AS, setelah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, meningkatkan ancaman tarif sebagai tanggapan atas impor energi Rusia yang substansial.

Di sisi lain, Wakil Presiden AS, JD Vance menyebut, Rusia telah membuat “konsesi signifikan” untuk mendorong negosiasi damai dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 3,5 tahun. 

Namun, Ukraina terus meningkatkan serangan. Serangan drone pada Minggu lalu memicu kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga, serta melumpuhkan kilang Novoshakhtinsk yang memiliki kapasitas produksi sekitar 100.000 barel per hari.

Meski ada ancaman gangguan pasokan dari Rusia, pasar juga dipengaruhi oleh pembatalan pemangkasan produksi OPEC+ yang justru menambah jutaan barel minyak ke pasar global.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,30 persen, sedangkan Topix turun 0,07 persen. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,25 persen, dan Kosdaq naik tipis 0,01 persen. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,28 persen, dan Hang Seng Hong Kong melemah 1,27 persen.

"Support IHSG berada di level 7.850-7.900 sementara resist IHSG di rentang 7.970-8.000," ujarnya.