Rupiah Dibuka Menguat meski Penyaluran Kredit Q2-2025 Diprediksi Melambat

Ilustrasi Uang Rupiah
Ilustrasi Uang Rupiah

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan berfluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.298 per Rabu, 23 Juli 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 9 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.307, pada perdagangan Selasa, 22 Juli 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Kamis, 24 Juli 2025 hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.270 per dolar AS, menguat 33 poin atau 0,20 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 16.303 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, hasil survei perbankan Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit baru pada kuartal II-2025, lebih lambat secara year-on-year (yoy) alias tahunan dibandingkan dengan kuartal II-2024.

"Namun diperkirakan masih akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal II-2025 sebesar 85,22 persen, atau lebih rendah dari SBT 89,11 persen pada kuartal II-2024," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Kamis, 24 Juli 2025.

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit modal kerja (SBT 88,34 persen), kredit investasi (SBT 77,54 persen), dan kredit konsumsi (SBT 57,76 persen).

SBT seluruh segmen kredit tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2024. SBT kredit konsumsi pada kuartal II-2025 lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, utamanya akibat segmen kendaraan bermotor, multiguna, dan kredit tanpa agunan. 

Ilustrasi Kartu Kredit

Ilustrasi Kartu Kredit

Sementara pertumbuhan kredit per Juni 2025 naik 7,6 persen (yoy) menjadi Rp 7.956,4 triliun. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit Juni melambat 50 basis poin (bps). Kredit modal kerja naik 4,3 persen (yoy), kredit investasi 12,2 persen (yoy), dan kredit konsumsi 8,6 persen (yoy). Pertumbuhan seluruh segmen tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Sementara itu, responden pada survei kuartal II-2025 memperkirakan, outstanding kredit sampai dengan akhir 2025 meningkat dengan nilai SBT 94,28 persen, namun lebih rendah dibandingkan SBT pertumbuhan kredit tahun 2024 yang sebesar 95,74 persen. Penyaluran kredit tahun 2025 antara lain didorong oleh prospek kondisi ekonomi, kebijakan suku bunga, serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.250 - Rp 16.300," ujarnya.