Telinga Berdenging Terus? Bisa Jadi Bukan Sekadar Gangguan, Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Waspadai!

Ilustrasi telinga berdenging
Ilustrasi telinga berdenging

Pernah tiba-tiba telinga berdenging, berdengung, atau mendengar suara desisan tanpa ada sumber suara jelas? Kalau iya, kamu mungkin mengalami tinnitus.

Dulu, tinnitus sering dianggap sebagai masalah orang tua. Tapi sekarang, faktanya semua usia bisa mengalaminya. Menurut data Tinnitus UK, sampai akhir 2025 nanti, lebih dari 8 juta orang diperkirakan akan terkena tinnitus. Bahkan, setiap tahun lebih dari sejuta orang datang ke dokter karena kondisi ini.

Sebagian orang mungkin cuma merasa “gangguan kecil” karena denging yang datang dan pergi. Tapi untuk sebagian lainnya, tinnitus bisa benar-benar bikin hidup berantakan, sulit tidur, kehilangan konsentrasi, depresi, bahkan gangguan pendengaran.

Kabar baiknya, tinnitus bukan kondisi yang harus kamu biarkan begitu saja. Ada banyak cara untuk mengelolanya, tergantung apa yang jadi pemicunya. Yuk, simak 5 tanda penting dari tinnitus yang bisa jadi sinyal tubuhmu seperti dilansir dari laman The Sun.

1. Setelah sering terpapar suara bising

Kalau kamu sering bekerja atau berada di lingkungan bising, jangan heran kalau telingamu mulai berdenging. Menurut kepala audiologi di Specsavers, Gordon Harrison, telinga punya mekanisme bertahan dengan mengurangi sensitivitas saat terpapar suara keras. Nah, di momen inilah orang biasanya merasakan tinnitus pertama kali.

Masalahnya, kalau terlalu sering, sel rambut di telinga bisa rusak permanen. Hasilnya, kamu bisa terus mendengar bunyi denging meski tidak ada sumber suara. Jadi, pakai earplug atau lindungi telingamu di tempat ramai ya!

2. Denging mengikuti detak jantung

Kalau bunyi berdenging atau berdesir terasa seirama dengan detak jantungmu, ini disebut pulsatile tinnitus. Biasanya terkait aliran darah di sekitar kepala, leher, atau telinga. Penyebabnya bisa macam-macam seperti olahraga berat, kehamilan, anemia, sampai kondisi serius seperti penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis).

Kalau kamu mengalami hal ini, jangan ditunda periksa ke dokter. Pemeriksaan scan bisa memastikan penyebab dan menyingkirkan hal berbahaya.

3. Tinnitus bikin susah tidur & gampang lelah

Banyak penderita tinnitus mengeluhkan capek terus-menerus. Masuk akal, karena denging yang muncul di malam hari bikin otak “sibuk” dan sulit rileks. Akhirnya, kualitas tidur berantakan.

Tips dari para ahli:

  • Buat rutinitas tidur yang menenangkan.
  • Hindari gadget satu jam sebelum tidur (cahaya biru ganggu produksi hormon tidur, melatonin).
  • Coba sound therapy dengan white noise, suara hujan, atau musik lembut.
  • Jaga pola makan sehat dan rutin olahraga ringan.

Langkah kecil ini memang tidak menghilangkan tinnitus, tapi bisa bikin tidur lebih nyenyak dan badan lebih segar.

4. Hidup sosial & kerja ikut terganggu

Tinnitus tidak hanya soal telinga. Banyak orang akhirnya merasa cemas, tertekan, dan kelelahan emosional. Bahkan, ada yang sampai sulit fokus di pekerjaan dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Menurut psikolog sekaligus penderita tinnitus, Dr. James Jackson mengungkap bahwa cara kita memandang tinnitus berpengaruh besar. Semakin cemas kita, semakin parah rasanya. Solusinya? Terapi CBT, menjaga koneksi dengan orang terdekat, dan jangan ragu mencari bantuan profesional.

5. Denging makin parah saat stres

Stres memang tidak menyebabkan tinnitus, tapi bisa bikin gejalanya terasa lebih berat. Dr. Jackson mengaku dulu ia selalu panik ketika tinnitus “memburuk”. Tapi kini ia menganggapnya sebagai alarm alami tubuh yakni tanda bahwa sudah waktunya istirahat.

Kamu juga bisa belajar hal yang sama. Kelola stres dengan cara sehat: meditasi, olahraga, atau sekadar istirahat sejenak. Ingat, dukungan selalu tersedia mulai dari komunitas, konseling, hingga layanan kesehatan.