Ilustrasi mesin pabrik.

Pelumas sering dikaitkan dengan kendaraan bermotor, padahal teknologi pelumasan untuk industri tidak kalah canggih. Mesin pabrik, peralatan tambang, hingga turbin listrik membutuhkan formulasi khusus agar tetap andal di bawah kondisi kerja berat.

Perkembangan teknologi pelumas industri kini mengarah pada produk sintetis dengan stabilitas lebih baik. Formulasi ini dirancang agar mesin tidak cepat aus, lebih hemat energi, sekaligus mengurangi biaya perawatan jangka panjang.

Seperti yang dilakukan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), yang menghadirkan rangkaian pelumas sintetis Mobil untuk mendukung sektor industri. Produk ini dirancang agar mesin dan peralatan dapat bekerja lebih lama, dengan konsumsi energi lebih rendah.

“ExxonMobil berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor industri di Indonesia dengan menawarkan solusi pelumasan canggih untuk menghadapi tantangan kompetitif global,” ujar Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Syah Reza, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Selasa 2 September 2025.

Pelumas sintetis yang dikembangkan perusahaan memiliki molekul buatan dengan aditif berteknologi tinggi. Formulasi ini menghasilkan struktur molekul stabil sehingga lebih tahan terhadap panas dan oksidasi dibanding pelumas mineral biasa.

Sejumlah seri pelumas dikembangkan untuk kebutuhan industri tertentu. Mobil SHC 600 Series misalnya, digunakan untuk suhu operasi tinggi, sementara Mobil Rarus SHC 1020 Series ditujukan bagi kompresor udara dengan beban berat.

“Pelumas sintetis Mobil didesain dengan indeks viskositas tinggi dan stabilitas termal yang unggul, memastikan kinerja optimal bahkan pada suhu operasi ekstrem,” jelas Business Development Commercial Lubricants PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) FX Yanto.

Selain itu, ada seri Mobil Glygoyle yang bahkan memiliki varian food-grade untuk industri makanan dan minuman. Sementara Mobilith SHC difokuskan untuk memperpanjang umur bearing dengan ketahanan terhadap air dan kelembapan.