Rantai Motor Harus Disetel Setiap Berapa Kilometer?

Rantai motor merupakan komponen vital yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Namun seiring waktu, komponen ini dapat mengalami kelonggaran akibat pemakaian rutin, yang bila dibiarkan bisa memicu masalah seperti suara berisik, performa loyo, hingga kerusakan sprocket.
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, penyetelan rantai sebaiknya dilakukan secara rutin sesuai jarak tempuh atau kondisi pemakaian harian.
"Idealnya rantai dicek dan disetel tiap 1.000 sampai 1.500 kilometer. Tapi kalau motornya sering dipakai harian atau bawa beban berat, bisa lebih cepat longgar dan perlu disetel lebih sering," kata Purnomo kepada Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Purnomo menjelaskan, gejala rantai yang perlu disetel biasanya bisa dirasakan dari suara ‘klotok-klotok’ saat motor jalan, tarikan terasa tidak halus, atau bahkan rantai terlihat kendor saat ditekan tangan.

Selain itu, motor yang sering melintasi jalan berlubang, membawa boncengan berat, atau mengalami hujan-kering ekstrem juga lebih cepat membuat rantai melar.
Ilustrasi melumasi rantai motor.
“Kalau dibiarkan longgar terus, bisa berbahaya. Rantai bisa lepas dari gear saat motor melaju, apalagi kalau jalanan rusak atau ngebut,” ujarnya.
Ia menyarankan pengendara agar tidak hanya fokus menyetel, tapi juga rutin melumasi rantai, minimal seminggu sekali. Pelumasan ini penting untuk menjaga fleksibilitas dan umur pakai rantai dan sprocket.
“Kalau rantainya sering dilumasi dan dicek setelannya, umurnya bisa 20.000 sampai 25.000 kilometer. Tapi kalau cuek, ya baru 10.000-an udah aus,” kata Purnomo.
Dengan perawatan rutin, komponen pemindah tenaga ini bisa bekerja optimal dan lebih awet. Jangan tunggu rantai terlalu longgar atau rusak parah baru diservis, karena bisa berdampak pada keselamatan saat berkendara.