Daftar Penyakit yang Muncul Saat Mobil Jarang Digunakan

Banyak pemilik mobil yang beranggapan bahwa kendaraan yang jarang digunakan akan membuat usia komponennya lebih awet. Selain itu, dianggap bisa mengurangi biaya perawatan berkala.
Faktanya, anggapan tersebut keliru. Mobil yang jarang digunakan justru tidak membuat usia pakai komponen lebih panjang atau bebas dari servis rutin. Sebaliknya, potensi kerusakan bisa lebih besar.
Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, Suparna, mobil yang lebih sering diam di garasi memiliki risiko kerusakan komponen yang lebih tinggi, terutama pada sektor kaki-kaki dan kelistrikan.
"Dipakai atau tidak, sebenarnya mobil tetap harus mendapatkan perawatan yang sama, termasuk servis berkala. Misalnya, tidak dipakai selama enam bulan, namun sesuai jadwal, oli tetap harus diganti," ujarnya beberapa waktu lalu.
Ilustrasi pengecekan oli mesin mobil Auto2000
Dari segi kelistrikan, Suparman menjelaskan bahwa komponen yang paling terdampak adalah aki. Karena tidak ada siklus arus listrik untuk pengisian ulang, besar kemungkinan aki menjadi soak dan masa pakainya lebih pendek.
Selain itu, sektor kaki-kaki juga perlu diwaspadai. Mobil yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan tekanan udara pada ban berkurang. Tumpuan berat yang hanya berada di satu titik tanpa rotasi ban bisa memicu kerusakan.
Belum lagi ditambah masalah pada sistem pengereman akibat piston dan pen kaliper yang berkarat. Kondisi ini bisa menimbulkan bunyi saat mobil digunakan atau pedal rem terasa bergetar ketika diinjak.
Masalah lain yang bisa muncul adalah karat pada tangki bensin, terutama jika mobil jarang digunakan dan posisi bahan bakar tidak dalam kondisi penuh alias tidak full.

Perawatan mobil di bengkel Auto2000
"Kalau mobil jarang dipakai, minimal dipanaskan dua hari sekali agar ada suplai listrik baru. Untuk ban juga sama, sebaiknya saat dipanaskan mobil dibawa jalan agar roda bisa berputar," ucap Suparna.