Mobil Honda Rp 170 Jutaan Ini Punya Fitur Menarik, Tapi Kenapa Jarang Dibeli?
Brio Satya termurah hanya Rp 170 juta, tapi kenapa bukan jadi pilihan utama konsumen? Ini alasannya.

Honda Brio Satya (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)
(©@ 2023 otosia.com)Honda Indonesia masih mempertahankan kehadiran mobil murah ramah lingkungan di bawah Rp 200 juta. Dalam segmen ini, nama Honda Brio Satya S M/T menjadi yang paling terjangkau dari semua lini mobil Honda yang dijual resmi di Indonesia. Meski harganya ekonomis, mobil ini tetap menawarkan sejumlah fitur fungsional yang bisa menunjang kebutuhan berkendara sehari-hari.
Dengan banderol Rp 170,4 juta, Brio Satya S M/T menyasar konsumen pertama atau mereka yang mencari mobil irit dan terjangkau. Model ini juga termasuk dalam program Low Cost Green Car (LCGC) pemerintah yang menekankan efisiensi bahan bakar dan harga terjangkau. Namun menariknya, meski menyandang predikat sebagai mobil termurah Honda, Brio varian ini bukan yang paling banyak dibeli konsumen.
Fakta tersebut terungkap dari data distribusi wholesale Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang memperlihatkan angka penjualan Brio Satya termurah jauh tertinggal dibanding varian termahalnya. Sepanjang Januari hingga April 2025, varian Brio termahal justru mencatat penjualan lebih dari 11 ribu unit, jauh dibanding 512 unit untuk versi termurahnya.
"Sebagai mobil termurah, tentu kamu jangan terlalu berharap akan fitur yang ditawarkan," tulis laporan sumber dari laman resmi Honda Indonesia.
Spesifikasi Lengkap Honda Brio Satya S M/T
Honda Brio Satya S M/T dibekali dengan mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga 90 PS, menjadikannya cukup mumpuni untuk kebutuhan mobilitas harian di perkotaan. Mesin ini sudah terbukti efisien dan andal di kelasnya, sekaligus menawarkan performa halus khas mobil Jepang.
Interiornya memang sederhana namun tetap fungsional. Warna dominan hitam dan abu memberi kesan bersih, dengan jok berbahan fabric. Pengaturan kemudi tilt steering dan electric power steering juga sudah hadir, memberikan kenyamanan dalam mengemudi di berbagai kondisi jalan.
Tak hanya itu, sistem hiburan juga cukup lengkap untuk kelas mobil murah. Terdapat layar sentuh 7 inci dengan konektivitas USB, Bluetooth, screen mirroring, serta radio AM/FM. Meski terjangkau, fitur ini membuktikan Honda tetap memperhatikan kenyamanan penggunanya, terutama generasi muda yang butuh konektivitas selama berkendara.
Penjualan Brio Satya Terendah
Meskipun paling murah, varian S M/T ternyata tidak menjadi favorit di pasar. Hal ini tergambar jelas dalam data distribusi Gaikindo Januari–April 2025 yang mencatat hanya 512 unit terjual, kalah jauh dari varian tertingginya yang mencatatkan lebih dari 11 ribu unit.
Konsumen saat ini cenderung memilih varian dengan fitur lebih lengkap meskipun harus merogoh kocek lebih dalam. Misalnya, pada Brio Satya E atau RS, fitur-fitur seperti audio steering switch, velg alloy, serta sistem keselamatan yang lebih modern menjadi daya tarik tersendiri yang tidak ada di varian termurah.
Dari sisi desain pun, konsumen menilai tampilan varian termurah cenderung terlalu polos. Sementara pada varian di atasnya, kesan sporty dan stylish lebih terasa, yang tentu menjadi pertimbangan tambahan terutama untuk pembeli muda di perkotaan yang peduli estetika.
Brio Satya Varian Atas Masih Di Bawah Rp 210 Juta
Bagi konsumen yang mendambakan fitur lebih lengkap namun masih ingin berada di kisaran harga terjangkau, Brio Satya E atau RS bisa jadi pilihan bijak. Versi tertingginya saja dibanderol sekitar Rp 202,5 juta, selisih yang tidak terlalu jauh dari varian termurah, namun memberikan peningkatan signifikan dalam fitur dan tampilan.
Fitur tambahan seperti sistem audio yang lebih advance, lampu depan LED, serta tampilan eksterior yang lebih modern menjadikan varian atas lebih menggoda. Tak heran, dalam kondisi pasar saat ini, konsumen lebih memilih mobil yang memberikan “value for money” ketimbang semata-mata mengejar harga termurah.
Dengan selisih sekitar Rp 30 juta, peningkatan kenyamanan dan tampilan tersebut menjadi alasan logis mengapa konsumen lebih banyak melirik varian di atas S M/T. Terbukti, angka distribusi wholesale menunjukkan dominasi mutlak varian tertinggi dibanding yang termurah.