Menghindari Kerusakan Baterai Mobil Hybrid saat Jarang Dipakai
Mobil hybrid memiliki sistem kelistrikan yang berbeda dengan mobil konvensional.
Salah satu yang perlu diperhatikan saat mobil jarang digunakan adalah cara memanaskannya dengan benar untuk menjaga kondisi baterai dan sistem tetap optimal.
Gesang Pranoto, Technical After Sales Support Dept Auto2000, mengatakan bahwa mobil hybrid, khususnya Toyota, sebaiknya tetap digunakan secara berkala, meskipun tidak setiap hari.
“Merujuk pada buku pedoman pemilik dan repair manual, sebaiknya disarankan jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang lama, maka disarankan agar dilakukan pemanasan dengan mengendarai kendaraan selama minimal 30 menit atau 16 km," ujar Gesang kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
“Agar semua sistem pada kendaraan berjalan sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Teknologi mild hybrid Toyota
Alasannya adalah bahwa bukan hanya baterai hybrid (tegangan tinggi/High Voltage) yang penting untuk dijaga, tetapi juga baterai 12 volt.
Baterai 12 volt ini bekerja seperti aki biasa pada mobil konvensional dan akan tetap mengalami pengurangan daya meski mobil tidak digunakan.
Ini disebabkan oleh discharge alami serta konsumsi daya dari beberapa sistem, seperti alarm, modul kunci pintar, dan ECU.
“Dalam kondisi ini, memang dapat dijadikan salah satu cara agar baterai HV dapat terisi. Akan tetapi, selain baterai HV, ada juga baterai 12 volt yang harus diperhatikan kondisinya," kata Gesang.
"Sama seperti kendaraan konvensional, di mana sumber tegangan yang digunakan pada awal kendaraan hidup tetap dari aki 12 volt,” jelas Gesang.
Proses perakitan baterai pada mobil terbaru Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di pabrik TMMIN, Karawang, Jawa Barat.
Jika mobil dibiarkan terlalu lama tanpa dinyalakan, baterai 12 volt bisa drop, dan akibatnya sistem hybrid terganggu karena tidak ada aliran listrik awal untuk menyalakan komputer kendaraan dan sistem kontrol utama.
