Mobil Sering Kena Macet di Jalan TB Simatupang, Ini Dampak Buruknya

Kemacetan di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sudah menjadi masalah klasik yang tak kunjung selesai sejak bertahun-tahun lalu.
Dikenal sebagai salah satu titik rawan macet paling parah di Jakarta, jalan ini kerap tersendat akibat tingginya volume kendaraan dan berbagai proyek infrastruktur yang menyempitkan lajur.
Dalam beberapa waktu terakhir, kemacetan makin parah hingga memengaruhi tidak hanya mobilitas warga, tapi juga kondisi kendaraan.
Mobil yang terus-menerus terjebak macet berisiko mengalami penurunan performa, pemborosan bahan bakar, hingga kerusakan komponen vital.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, kondisi macet yang membuat mesin menyala dalam waktu lama tanpa bergerak dapat memicu efek negatif pada sistem kendaraan.
Mesin mobil sedang melakukan perawatan
“Suhu kerja mesin jadi tinggi, konsumsi bahan bakar boros, oli lebih cepat kotor, dan komponen pendingin seperti radiator bekerja ekstra keras. Kalau terjadi terus-menerus, umur mesin bisa berkurang,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Selain itu, kemacetan kronis juga membuat sistem rem lebih sering digunakan, sehingga kampas rem aus lebih cepat.
Beban kerja AC meningkat karena harus menjaga suhu kabin tetap nyaman meski kendaraan tidak bergerak, yang pada akhirnya dapat mengurangi umur kompresor.
Ilustrasi perawatan AC mobil dengan alat modern
Lung Lung menambahkan, polusi yang lebih tinggi saat macet juga berpengaruh pada filter kabin dan saluran udara mobil.
“Filter bisa cepat kotor karena banyak mengisap debu dan partikel polutan, sehingga sirkulasi udara di dalam mobil jadi kurang sehat,” ujarnya.
Ia menyarankan pemilik mobil yang sering melintasi jalur padat seperti TB Simatupang untuk lebih rutin melakukan perawatan, khususnya pengecekan oli, sistem pendingin, rem, dan filter udara.
“Kalau perawatan diabaikan, dampaknya bisa merembet ke kerusakan yang lebih mahal perbaikannya,” tutur Lung Lung.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!