Alasan Jalan TB Simatupang Terkenal karena Macet
Bagi warga Jakarta, terutama yang tinggal atau bekerja di wilayah selatan dan timur, kemacetan di Jalan TB Simatupang bukan lagi hal yang mengejutkan.
Jalan ini telah lama dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan di ibu kota.
Membentang sepanjang 10,3 kilometer, Jalan TB Simatupang menghubungkan ujung selatan Jalan Fatmawati di Cilandak hingga Simpang Susun Taman Mini di Jakarta Timur.
Jalan TB Simatupang macet parah, laju kendaraan hanya 3-8 Km/Jam di depan Taman Kebagusan
Fungsinya yang vital sebagai koridor penghubung antara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, khususnya di bagian selatan kota, menjadikan ruas ini nyaris tak pernah sepi kendaraan.
Penghubung Antarkota dan Antarmoda
Tak hanya menghubungkan dua wilayah administratif, Jalan TB Simatupang juga bersinggungan langsung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR).
Konektivitas ini membuatnya menjadi jalur strategis bagi pengendara dari berbagai arah, seperti Tangerang Selatan, Depok, hingga Bekasi, yang ingin mengakses pusat-pusat aktivitas di Jakarta.
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, di sepanjang jalur ini terdapat simpul lalu lintas besar yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah.
Riki (29) sempatkan merokok di tengah kepadatan lalu lintas TB Simatupang
- Persimpangan Jalan Fatmawati
- Simpang Susun Antasari (menuju Tol Depok–Antasari)
- Persimpangan Jalan Ampera–Cilandak KKO
- Persimpangan Jalan Warung Jati Barat–RM Harsono
- Persimpangan Jalan Tanjung Barat–Lenteng Agung
Arus Lalu Lintas TB Simatupang terpantau cukup lancar
Tak heran pada jam sibuk pagi dan sore hari arus kendaraan kerap tersendat di titik-titik tersebut.
Padatnya lalu lintas diimbangi oleh kepadatan aktivitas di sekitarnya.
Membelah Kawasan Permukiman Padat
Jalan TB Simatupang juga melintasi sejumlah kelurahan padat di dua wilayah administratif.
Di Jakarta Selatan, jalan ini melewati Cilandak Barat, Cilandak Timur, Ragunan, Jati Padang, Kebagusan, dan Tanjung Barat.
Sementara di Jakarta Timur, jalur ini membelah kawasan Gedong, Rambutan, Susukan, dan Dukuh.
Dengan lintasan yang melintasi permukiman, pusat bisnis, rumah sakit, serta kantor pemerintahan, ini menjadi jalur favorit, meskipun konsekuensinya adalah kemacetan hampir setiap hari.
Kemudian, meski jalan ini memiliki lebar 4 hingga 5 lajur di beberapa titik, kapasitas tersebut tak mampu menampung volume kendaraan yang terus meningkat, terutama kendaraan pribadi dan kendaraan logistik.
Kepadatan lalu lintas semakin terasa karena banyaknya kendaraan yang keluar-masuk dari kawasan permukiman atau perkantoran yang terletak tepat di sisi jalan.
Jalan TB Simatupang juga dikenal sebagai kawasan dengan konsentrasi fasilitas penting dan gedung pemerintahan.
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu
- Perum Perhutani
- Kantor Aneka Tambang (Antam)
- Pusat perbelanjaan Cilandak Town Square (Citos)
- Terminal Kampung Rambutan
Keberadaan fasilitas-fasilitas ini menjadikan Jalan TB Simatupang bukan hanya sekadar jalur lalu lintas, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat, pemerintahan, dan ekonomi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
