Derita Beli Mobil Klasik, Lebih Sering Menginap di Bengkel

Yenko Nova
Yenko Nova

Will membeli sebuah mobil klasik langka, Yenko Nova, sebagai hadiah ulang tahun ke-50 untuk dirinya sendiri. Tapi yang ia kira bakal jadi mimpi indah, malah berubah jadi mimpi buruk.

Mobil itu ia beli dari diler besar yang katanya terpercaya dan “siap pakai”. Tapi baru 29 km dikendarai, roda mobil copot dan menghantam bodi sebelah kiri.

Will sudah menghabiskan US$ 60 000 (~Rp 976 juta) untuk beli mobil tersebut. Belum cukup, dia harus keluar lagi US$ 45 000 (~Rp 731 juta) buat perbaikan.

Sebagai pekerja konstruksi, Will sudah lama menabung untuk mewujudkan impian punya Yenko Nova. Mobil ini memang terkenal langka dan punya tenaga gahar.

Yenko Nova adalah versi kencang dari Chevy Nova yang dimodifikasi oleh Don Yenko di era 60‑an dan 70‑an. Mobil ini diburu para kolektor karena performanya yang buas.

Sayangnya, Nova yang dibeli Will justru bikin dompet jebol dan hati hancur. Roda patah, sasis keropos, hingga mesin rusak parah jadi daftar panjang masalah.

Dealer tempat ia beli ternyata ogah bertanggung jawab, apalagi posisi mereka jauh di luar negara bagian. Teleponnya tidak dijawab, dan keluhan pun diabaikan.

Will akhirnya membawa mobil ke bengkel restorasi klasik. Pemilik bengkel bilang mobil itu “jebakan maut” dengan segudang kerusakan tersembunyi.

Mesin diganti total dengan V8 8,2 liter bertenaga 612  daya kuda, sistem kemudi dan rem ikut diperbarui. Bahkan bagian bodi belakang harus dilas ulang karena tak terikat dengan baik.

Kini, tiga tahun berlalu sejak mobil itu dibeli. Will baru menempuh sekitar 160 km dengan mobil impiannya—sisanya, mobil lebih sering tidur di bengkel daripada jalan di aspal.

Halaman Selanjutnya
Dealer tempat ia beli ternyata ogah bertanggung jawab, apalagi posisi mereka jauh di luar negara bagian. Teleponnya tidak dijawab, dan keluhan pun diabaikan.
Halaman Selanjutnya