Tips Beli Ban Mobil Bekas yang Berkualitas: Jangan Tertipu Tampilan

Ban mobil bekas masih banyak diminati pemilik kendaraan, terutama yang ingin menekan biaya pengeluaran. Namun, membeli ban bekas bukan perkara mudah. Meski tampilan luarnya tampak mulus, bukan berarti ban tersebut masih layak dipakai.
Menurut Madok, pemilik MW Wheels, toko spesialis velg dan ban bekas di Jakarta Selatan, konsumen perlu lebih teliti sebelum memutuskan membeli.
Ada beberapa komponen penting yang wajib diperiksa, bukan hanya ketebalan kembang ban.
"Jangan cuma lihat fisiknya mulus atau alurnya masih dalam, tapi periksa juga tahun produksi, ada tidaknya retak halus, dan bentuk ban apakah masih simetris atau sudah peyang," kata Madok kepada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025).
Ia menambahkan, tahun produksi bisa dilihat dari kode DOT (Department of Transportation) yang tertera di sisi ban. Umumnya, ban yang berusia lebih dari lima tahun sudah mengalami perubahan elastisitas karet, meskipun jarang dipakai.
"Ban yang sudah terlalu tua cenderung keras dan tidak lagi bisa mencengkeram jalan dengan baik, terutama saat hujan," ujarnya.
Ilustrasi ban mobil.
Madok juga menyarankan agar pembeli mengecek bagian dalam ban jika memungkinkan. Beberapa ban bekas yang berasal dari kendaraan tabrakan bisa memiliki deformasi atau tonjolan di bagian dinding dalamnya.
"Kalau bisa, pasang dulu di velg dan isi angin untuk lihat bentuk ban saat mengembang. Dari situ bisa kelihatan apakah ban bulat sempurna atau ada penyok," jelasnya.
Terakhir, ia mengingatkan bahwa ban bekas tetap punya risiko lebih besar dibanding ban baru. Oleh karena itu, penggunaannya lebih cocok untuk kebutuhan sementara, seperti ban cadangan atau mobil dengan mobilitas rendah.
"Kalau untuk mobil harian, lebih baik prioritaskan ban baru yang kualitasnya terjamin, apalagi menyangkut keselamatan," kata Madok.