Top 6+ Cara Membedakan Beras Asli dan Oplosan, Jangan Tertipu!

Baru-baru ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa ada 212 merek beras yang diduga oplosan. Merek beras tersebut dianggap tidak memenuhi ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Menanggapi isu tersebut, masyarakat tentu diimbau untuk lebih waspada dan cermat saat membeli beras. Agar tidak salah beli, berikut adalah beberapa cara membedakan beras asli dan oplosan yang bisa kamu ikuti. Simak informasi selengkapnya!
1. Warna yang tidak konsisten

Cara membedakan beras asli dan oplosan yang pertama bisa dilihat dari warnanya yang tidak seragam. Butiran beras oplosan mempunyai warna antara putih cerah bercampur kusam atau kekuningan.
Hal itu menandakan bahwa beras tersebut dicampur dengan berbagai jenis atau kualitas beras. Bahkan, ada juga yang mencampurkannya dengan beras yang sudah rusak atau tidak layak konsumsi. Bukan hanya kerugian materi, para konsumen juga berpotensi mengalami gangguan kesehatan bila mengonsumsinya dalam jangka panjang.
2. Ukuran butiran yang tidak seragam

Bukan hanya warnanya yang tidak konsisten, beras oplosan juga punya ukuran butiran yang tidak sama. Hal ini bisa dikenali dari ukuran bulirnya yang panjang-pendek atau besar-kecil.
Jika kamu perhatikan secara detail, beras oplosan punya butiran yang patah atau retak. Bahkan, beberapa di antaranya terlihat kusam dan berwarna keabu-abuan. Sementara itu, beras asli cenderung punya ukuran yang sama dan utuh dengan warna yang lebih natural.
3. Munculnya serpihan benda asing saat dicuci

Adanya serpihan benda asing menjadi cara membedakan beras asli dan oplosan selanjutnya. Kamu bisa mengetahui perbedaan tersebut saat sedang mencuci beras. Konsumen pun perlu waspada jika dalam beras terdapat serpihan benda asing seperti serpihan plastik, serbuk putih, atau partikel lainnya.
Adanya benda asing dalam beras terjadi apabila beras dicampur dengan berbagai jenis atau kualitas beras yang rendah. Pengoplosan beras dengan serpihan benda asing itu bertujuan supaya beras terlihat lebih banyak.
Berbeda halnya beras asli yang justru mengandung buliran padi yang utuh dan tidak banyak bercampur kotoran. Jenis kotoran yang ditemukan pada beras asli biasanya hanya berupa menir, gabah, batu kecil, atau kutu beras.
4. Nasi bertekstur lembek setelah dimasak

Selain dari segi warna, beras oplosan bisa dikenali dari teksturnya saat dimasak. Nasi dari beras oplosan biasanya punya tekstur yang tidak pulen atau terlalu lengket. Sementara jika dilihat dari segi rasa, beras oplosan cenderung hambar dan cepat basi.
Beda halnya dengan beras asli yang punya rasa enak dan konsisten. Sebab, beras asli memiliki kualitas padi yang baik dan dikemas secara alami tanpa campuran bahan lainnya. Bahkan saat dimasak menjadi nasi pulen atau pera, rasanya pun tetap sama. Nasi dari beras asli juga cenderung tidak cepat basi jika disimpan dengan baik.
5. Adanya aroma yang mencurigakan

Adapun cara membedakan beras asli dan oplosan lainnya juga bisa dikenali dari aromanya. Beras asli punya aroma yang harum dan pekat khas padi. Terlebih jika varietas padi yang diguanakan adalah beras jenis wangi seperti pandan wangi.
Hal ini justru berkebalikan dengan beras oplosan yang punya bau apek dan tidak segar. Sebab, beras oplosan umumnya menggunakan campuran kimiawi yang membuatnya beraroma menyengat.
6. Tidak memiliki label yang jelas

Selain keterangan di atas, konsumen harus mengetahui cara membedakan beras asli dan oplosan dari mereknya. Itulah mengapa konsumen disarankan untuk tidak membeli beras tanpa label atau sumber yang tidak jelas.
Beras oplosan biasanya dikemas oleh oknum produsen dengan mencampur berbagai jenis beras. Nantinya, beras tadi ditambahkan bahan kimia untuk membuatnya tampak bagus.
Nah, itu tadi informasi mengenai cara membedakan beras asli dan oplosan. Cara membedakan beras asli dan oplosan bisa diketahui dari berbagi faktor, mulai dari warna, tekstur, serta aromanya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya!