Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi

Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan beratnya tugas seorang guru, yang menurutnya harus memiliki integritas dan kesucian moral yang tak bernoda.

"Seorang guru itu harus suci di langit, suci di bumi. Kalian tidak gampang menjadi seorang guru," ujar Nasaruddin di acara pembukaan Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan di UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (3/9).

Ia menyebut, guru tidak cukup hanya menguasai materi, tetapi juga harus mengalami proses perenungan mendalam atas apa yang diajarkan. Nasaruddin Umar mengibaratkan guru sebagai 'nabi kecil' yang harus menjaga diri dari perbuatan dosa.

"Bukan guru namanya kalau masih langganan maksiat, seperti zina atau kumpul kebo. Kalau tidak sanggup menjaga kesucian itu, lebih baik serahkan mandatnya," jelas dia.

Menurutnya, profesi guru adalah jalan menuju keberkahan dan amal jariyah yang tak terputus. Ilmu yang diajarkan akan terus mengalirkan pahala, bahkan setelah guru wafat. "Guru harus masuk surga duluan sebelum muridnya,"

Menag mengajak para guru dan dosen untuk bangga dengan profesi mereka dan tidak merasa rendah diri di tengah arus materialisme. Ia menegaskan, tugas mulia guru adalah mencerdaskan anak bangsa.

"Kalau niatnya cari uang, jangan jadi guru, tapi Insya Allah, rezeki guru itu halalan thayyiban dan penuh keberkahan," tuturnya.

Dalam pandangannya, profesi guru bahkan lebih mulia daripada orang kaya yang membangun masjid secara fisik, karena guru membangun pribadi yang beriman.

"Masjid itu tempat sujud, tapi sajid adalah orang yang sujud. Donatur membangun masjid, guru membangun orang yang sujud di dalamnya. Mana yang lebih mulia? Tentu yang membangun sajid," ujarnya.

Ia berharap para guru senantiasa menjaga integritas, menginternalisasi nilai-nilai spiritual, dan menjadikan profesi mereka sebagai ladang pengabdian serta pahala yang terus mengalir.