Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

mode kehilangan salah satu bakat terbaik. Girgio Armani meninggal dunia Kamis (4/9). Dalam pernyataan resmi di laman Instagram merek Armani disebutkan bahwa sang desainer bekerja hingga hari-hari terakhirnya, mendedikasikan diri kepada perusahaan, koleksi, serta banyak proyek masa depan yang sedang berjalan.

Ia juga digambarkan sebagai sosok yang tak kenal lelah hingga akhir, didorong rasa ingin tahu yang tiada henti, serta memiliki perhatian mendalam pada masa kini dan kepada orang-orang.

Donatella Versace memberi penghormatan melalui unggahan di Instagram. “Dunia kehilangan seorang raksasa hari ini. Ia mencetak sejarah dan akan dikenang selamanya,” ujarnya dalam unggahan di media sosial.

Senada, aktor Russell Crowe menyebut Armani sebagai pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia. Crowe mengaku mengagumi Armani dan sebenarnya dijadwalkan bertemu dengannya bulan ini. Ia menambahkan bahwa sang desainer hadir dalam begitu banyak momen penting dalam hidupnya.

Julia Roberts membagikan foto dirinya mengenakan gaun Armani bersama sang desainer di Instagram. “Seorang sahabat sejati. Sebuah legenda,” ujarnya pada bagian keterangan foto disertai emoji patah hati.

Desainer Inggris Paul Smith juga mengenang sahabat dekat sekaligus sesama desainer. “Kontinuitasnya, sifat rendah hatinya, serta kekuatannya bertahan sebagai perusahaan independen yang tidak terdaftar di bursa selalu menjadi inspirasi besar bagi saya pribadi. Ia telah menjadi sumber kekuatan dan kreativitas luar biasa selama bertahun-tahun,” ujar Smith di media sosial.

Sementara itu, Laura Ingham dari Vogue memberi penghormatan kepada sang desainer, menyebutnya pria sejati dan raksasa di industri fesyen. “Jika Anda tidak tahu apa-apa tentang mode, Anda tetap akan mengenal Giorgio Armani. Tuan Armani membangun sebuah rumah mode yang identik dengan keanggunan Italia klasik dan gaya abadi,” katanya.

Ingham memuji gaya klasik Armani, termasuk siluet halus dan jahitan sempurna. Ia menyimpulkan bahwa warisan Armani terjalin tidak hanya dalam masa lalu dan masa kini dunia mode, tetapi juga akan terus membentuk masa depan bagi generasi mendatang.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga memberi penghormatan kepada sang ikon fesyen. “Dengan elegansi, kesederhanaan, dan kreativitasnya, ia mampu membawa kejayaan bagi mode Italia dan menginspirasi seluruh dunia. Seorang ikon, pekerja tanpa lelah, simbol terbaik Italia. Terima kasih untuk segalanya,” kata Meloni.

Dari Bidang Kedokteran ke Mode

Giorgio Armani lahir di Piacenza, Italia Utara, pada 11 Juli 1934. Kehidupan keluarganya yang semula kelas menengah nyaman hancur akibat perang. Dengan makanan yang sulit ditemukan, ingatan pertamanya ialah rasa lapar.

Armani pernah bermain dengan sisa peluru artileri yang belum meledak di jalanan, hingga suatu saat salah satunya meledak. Ia mengalami luka bakar parah dan seorang sahabat dekatnya tewas.

“Perang mengajarkan saya bahwa tidak semua hal itu glamor,” katanya, seperti dilansir BBC.

Sebagai pemuda, Armani sempat kebingungan mencari arah hidup. Pada 1956, ia memulai kuliah kedokteran, tetapi keluar setelah tiga tahun dan bergabung dengan militer. Karena bosan dengan kehidupan tentara, ia mendapat pekerjaan sebagai penata etalase di La Rinascente, sebuah toserba di Milan. Ia dengan cepat naik pangkat.

Kebanyakan desainer belajar melalui magang atau sekolah mode, tetapi pendidikan Armani terjadi langsung di toko. Ia mempelajari kain apa yang disukai pelanggan, lalu pergi ke pabrik tekstil untuk membelinya. Ia menjadi ahli dalam konstruksi kain dan menggunakan pengetahuan itu untuk menyempurnakan teknik menjahit.

Tak lama kemudian, Armani bekerja untuk Nino Cerruti, desainer haute couture berpengaruh. Dalam hitungan bulan, Cerruti memintanya merombak pendekatan perusahaan.

Di era 1960-an, kelas menengah tidak mampu membeli haute couture, tetapi mereka mendambakan gaya khas yang elegan. Dengan keahliannya dalam kain, Armani memberi jawaban. Kain-kain halus pilihannya memungkinkan terciptanya lini busana pria dengan potongan rapi dan presisi yang bisa diproduksi massal.

Gaya khas Italia ini mulai memengaruhi cara berpakaian kaum modis. Pada 1966, Armani bertemu Sergio Galeotti, seorang arsitek muda yang tengah magang. Galeotti segera meninggalkan kariernya dan mulai bekerja di sisi kekasihnya itu. Dengan keyakinan besar pada kemampuan Armani, Galeotti mendorong sang desainer untuk mendirikan label sendiri. Galeotti mengurus sisi bisnis perusahaan, bahkan menjual mobil Volkswagen miliknya untuk modal awal.

Mereka memulai dari usaha kecil. Kantor pertama mereka begitu kumuh hingga Armani harus melepas tudung lampu agar bisa melihat kain dengan jelas. Namun, karya mereka sebuah revolusi mode. Secara garis besar, Armani melembutkan busana pria dan menguatkan busana perempuan.

Meski begitu, tak selamanya semua hal berjalan mulus bagi Armani. Ia menghadapi banyak kritik sepanjang kariernya, termasuk pada 2015, ketika ia mengatakan seorang pria gay tidak perlu berpakaian seperti homoseksual.

Perusahaannya juga pernah mencapai kesepakatan finansial dengan otoritas pajak Italia terkait dengan anak perusahaan di luar negeri pada 2014, meski tidak ada pengakuan kesalahan.

Sebagai sahabat Hollywood, Armani memahami kekuatan publisitas dan merancang busana untuk bintang-bintang terbesar karpet merah, termasuk di ajang Oscar. Ia pernah merancang baju untuk Zendaya, Cate Blanchett, dan Julia Roberts. Ia juga mendesain kostum panggung Lady Gaga serta berbagai kostum film American Gigolo dan The Wolf of Wall Street.

Ketika memasuki usia 90-an, Armani bahkan tetap menghadirkan koleksi baru di catwalk Prancis dan Italia. Peragaan busana miliknya pada Maret 2025 dibuat untuk menyampaikan pernyataan politik global, dengan mengatakan bahwa ia ingin membayangkan harmoni baru karena ia percaya itulah yang kita semua butuhkan.

Kekhawatiran soal kesehatannya muncul pertama kali pada Juni tahun ini, ketika ia absen dari Milan Fashion Week. Meski begitu, ia masih mengarahkan pertunjukan couture di Paris pada Juli 2025, tetapi melakukannya dari jarak jauh di rumahnya di Milan.

Di luar dunia mode, ia penggemar olahraga sejati. Ia mendukung klub sepak bola Serie A Inter Milan dan memiliki tim basket Olimpia Milano. Merek fesyennya juga bermitra dengan tim F1 Scuderia Ferrari. Armani juga menerima penghargaan Legiun Kehormatan Prancis dan Tanda Jasa Buruh Italia atas dedikasinya di dunia mode.(dwi)