Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkap dan Jejak Kariernya

Ekonom Indonesia sekaligus politisi senior PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Sosok yang dikenal sebagai ekonom penuh integritas ini meninggal pada usia 90 tahun.
Kabar Kwik Kian Gie meninggal disampaikan oleh rekan separtai, Hendrawan Supratikno.
“Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You’ll be missed,” ujar Hendrawan pada Selasa (29/7/2025) dini hari WIB.
Berikut ini profil Kwik Kian Gie dan jejak kariernya semasa hidup.
Latar Belakang dan Pendidikan
Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 1935.
Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, ia melanjutkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun pada jenjang persiapan.
Pada1956, Kwik melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam, Belanda, yang kini dikenal sebagai Erasmus Universiteit Rotterdam, dan menuntaskan pendidikan di sana pada 1963.
Ahli ekonomi Kwik Kian Gie dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/10/2017).
Kiprah Politik dan Jabatan Pemerintahan
Karier politik Kwik dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1987.
Di tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai anggota Badan Pekerja MPR.
Saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Umum PDI, yang kemudian berganti nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik dipercaya menjabat sebagai Ketua DPP sekaligus Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan partai.
Namanya kian menonjol di kancah politik nasional ketika diangkat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) pada periode 1999–2000.
Di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Kwik kembali dipercaya masuk kabinet sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas, menjabat dari tahun 2001 hingga 2004.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Kwik dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 2005.
Kontribusi di Dunia Pendidikan
Tak hanya di bidang ekonomi dan politik, Kwik juga menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.
Pada tahun 1954, ia ikut mendirikan SMA Erlangga di Surabaya, menandai awal keterlibatannya di dunia pendidikan.
Kemudian pada 1968, Kwik aktif sebagai pengurus Yayasan Trisakti, yang menaungi Universitas Trisakti di Jakarta.
Komitmennya terhadap pendidikan manajemen diwujudkan dengan mendirikan Institut Manajemen Prasetiya Mulya pada tahun 1982, bersama ekonom dan cendekiawan Prof. Panglaykim.
Selanjutnya, Kwik juga berperan dalam pendirian Institut Bisnis Indonesia (IBI) bersama Djoenadi Joesoef dan Kaharuddin Ongko.
Lembaga tersebut berkembang menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, yang kini dikenal luas sebagai Kwik Kian Gie School of Business.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .