Profil Lengkap Ade Armando, Aktivis Media Sosial yang Jadi Komisaris PLN Nusantara Power

Profil Lengkap Ade Armando, Aktivis Media Sosial yang Jadi Komisaris PLN Nusantara Power

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power (PLN NP), yakni perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor pembangkitan tenaga listrik.

Nama Ade masuk dalam daftar susunan komisaris baru PLN NP yang dokumennya sempat beredar di media sosial sejak awal Juli 2025.

Ade Armando merupakan sosok yang dikenal luas di bidang akademik, media, dan belakangan aktif di politik.

Ia juga merupakan pegiat sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI) yang jadi kader PSI.

Ade lahir pada 24 September 1961 dari keluarga perantau Minangkabau pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ade adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.

Ayah Ade Armando merupakan seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya pemerintahan Soekarno. Jus Gani sempat jadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina.

Latar belakang pendidikannya mencakup gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia dan gelar Master of Science dalam population studies dari Florida State University, Amerika Serikat.

Ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di UI pada 2006. Karier Ade di dunia jurnalistik dimulai sejak era 1980-an.

Ia tercatat pernah menjadi anggota redaksi Jurnal Prisma, redaktur di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), serta redaktur harian Republika.

Ade Armando juga pernah menjabat sebagai Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran Taylor Nelson Sofres dan Direktur Media Watch & Consumer Center.

Sementara di bidang akademik, Ade pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003.

Selain itu, ia juga aktif dalam penyusunan berbagai kebijakan publik, termasuk menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2004–2007 dan anggota tim asistensi penyusunan RUU Penyiaran serta RUU Pornografi.

Puncaknya, Ade pensiun dini dari Universitas Indonesia setelah memutuskan menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sosok Ade menjadi kontroversi karena ia pernah dipukuli massa saat aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu. (knu)