Ibunda Meninggal Dunia, Jeff Bezos Tulis Pesan Perpisahaan Emosional

Jacklyn "Jackie" Gise Bezos, ibunda pendiri dan Executive Chairman Amazon, Jeff Bezos, meninggal dunia pada Kamis (14/8/2025) di usia 78 tahun.

Bezos mengumumkan kabar duka ini lewat unggahan di Instagram, disertai pesan perpisahan yang menyentuh.

Dalam pesannya, Bezos menceritakan bagaimana sang ibu menjadi sosok yang penuh cinta dan pengorbanan, meski menjadi orang tua di usia sangat muda.

“Masa dewasa beliau dimulai sedikit lebih awal ketika menjadi ibu saya di usia 17 tahun. Itu tentu tidak mudah, tetapi ia berhasil melewatinya," tulis Bezos.

Bezos melanjutkan, Jackie mencurahkan "kasih sayangnya dengan penuh semangat, menghadirkan ayah yang luar biasa beberapa tahun kemudian, lalu menambahkan adik perempuan dan laki-laki saya ke daftar orang yang ia cintai, jaga, dan besarkan".

"Sepanjang hidupnya, daftar orang yang ia cintai tidak pernah berhenti bertambah. Ia selalu memberi lebih banyak daripada yang pernah ia minta,” tulis Bezos.

Bezos juga mengungkapkan penyebab meninggalnya sang ibu, yang telah berjuang melawan penyakit Lewy Body Dementia sejak lama.

Penyakit Lewy Body Dementia merupakan salah satu gangguan otak yang bisa memengaruhi kemampuan berpikir, bergerak, berperilaku, dan suasana hati penderitanya.

“Setelah perjuangan panjang melawan Lewy Body Dementia, beliau wafat hari ini, dikelilingi oleh banyak dari kami yang mencintainya, anak-anak, cucu, dan ayah saya," cerita Bezos.

Orang terkaya di dunia nomor empat dengan kekyaan 252 miliar dolla AS ini tahu bahwa ibundanya merasakan cinta orang-orang terdekatnya di momen terakhir itu.

"Kami semua sangat beruntung pernah menjadi bagian dari hidupnya. Saya akan mengenangnya di hati saya selamanya,” kata Bezos.

Unggahan perpisahan Bezos di Instagram diakhiri dengan kalimat cinta, “Jacklyn Gise Bezos, 29 Desember 1946 – 14 Agustus 2025. I love you, mom”.

Bezos diketahui memiliki kedekatan khusus dengan ibunya, bahkan menamai kapal penangkap roket milik Blue Origin sebagai “Jacklyn” pada 2020.

Ini dilakukan sebagai penghormatan atas peran sang ibu yang selalu menjadi role mode dan “tempat pulang terbaik.”

Menurut laporan, Jacklyn menghabiskan masa-masa terakhirnya di kediamannya dekat Miami, Florida. Pada 2023, Bezos pindah dari Seattle ke Miami untuk tinggal lebih dekat dengan kedua orang tuanya.

Dalam unggahan Instagram pada saat itu, ia menulis, “Orang tua saya selalu menjadi pendukung terbesar saya… Saya ingin dekat dengan mereka.”

Selain menjadi sosok penting dalam kehidupan pribadi Bezos, Jacklyn juga berperan dalam perjalanan awal Amazon.

Pada 1995, Jackie bersama sang suami menjadi investor awal Amazon dengan menanamkan lebih dari 245.000 dollar AS. Nilainya kini diperkirakan mencapai miliaran dollar.

Bezos pernah mengatakan dukungan orang tuanya memberinya keberanian untuk mengambil risiko mendirikan Amazon.

Tentang Jackie

Pendiri Amazon Jeff Bezos (tengah) berpose dengan ayahnya, Miguel ?Mike? Bezos (paling kanan) dan ibundanya, Jacklyn Jackie Gise Bezos (paling kiri) dalam sebuah acara.

Jacklyn Gise Bezos melahirkan Jeff Bezos pada 1964 di Albuquerque, New Mexico. Saat itu ia masih berstatus siswi SMA dan berusia 17 tahun.

Ayah kandung Bezos, Ted Jorgensen, berusia 19 tahun dan kemudian bercerai tak lama setelah kelahiran Bezos.

Saat Bezos berusia empat tahun, Jacklyn menikah dengan Miguel “Mike” Bezos, seorang imigran asal Kuba, yang kemudian mengadopsinya secara resmi.

Jacklyn dikenal sebagai sosok yang gigih memperjuangkan pendidikan. Saat hamil di usia remaja, ia sempat hampir dikeluarkan dari sekolah, tapi berhasil menyelesaikan pendidikan berkat dukungan ayahnya.

Pada usia 45 tahun, ia kembali ke bangku kuliah dan meraih gelar sarjana psikologi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Jumat (15/8/2025).

Pada tahun 2000, ia bersama suami dan keluarganya mendirikan Bezos Family Foundation, yang fokus pada pengembangan pendidikan anak dan remaja, termasuk melalui program Vroom dan Bezos Scholars Program di AS dan Afrika.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!