Presiden Trump Murka ke Amazon, Langsung Telepon Jeff Bezos

Kemarahan Trump dipicu oleh informasi yang diterima salah satu pejabat senior Gedung Putih, terkait rencana Amazon untuk menampilkan rincian biaya impor berdasarkan kebijakan tarif baru yang dicanangkan Trump.
Laporan pertama kali diungkap oleh media Punchbowl News, yang menyebut bahwa biaya tarif impor akan ditampilkan langsung di laman Amazon, tepat di sebelah harga produk.
Mengutip CNN, seorang pejabat senior Gedung Putih yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa ia langsung menghubungi Trump usai menerima laporan tersebut. Sang Presiden disebut terlihat marah.
Leavitt juga menyinggung laporan lama dari Reuters tahun 2021 yang pernah menyebut Amazon sebagai "kelompok propaganda China", mengingat perusahaan itu disebut-sebut sempat bekerja sama dengan entitas yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah China.
Klarifikasi Amazon
Tak lama setelah isu beredar, Amazon segera memberikan klarifikasi. Perusahaan membantah kabar bahwa mereka akan secara resmi mencantumkan biaya tarif impor di situsnya.
Menurut juru bicara Amazon, memang pernah ada pembahasan internal oleh tim kecil yang mengelola toko bernama Amazon Haul. Tim ini sempat mempertimbangkan ide untuk menampilkan informasi biaya impor pada sejumlah produk murah buatan China.
"Tim yang menangani toko Amazon Haul dengan produk berbiaya rendah memang sempat mempertimbangkan ide untuk mencantumkan tarif impor pada produk tertentu. Namun, hal ini tidak pernah disetujui dan (tidak) akan dijalankan," kata juru bicara Amazon, dikutip dari Reuters.
Dampak dari laporan Punchbowl News membuat saham Amazon turun sekitar dua persen pada sesi perdagangan pagi hari. Namun, setelah klarifikasi dari perusahaan, saham Amazon kembali pulih dan mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan sore harinya.
Politikus AS Dukung Transparansi Tarif
Pemimpin mayoritas Senat dari Partai Demokrat (oposisi pemerintah), Chuck Schumer, menyerukan agar para pengecer besar menunjukkan biaya sebenarnya dari kebijakan tarif baru Trump kepada konsumen.
"Kepada para pelaku bisnis besar yang menjual barang kepada konsumen, saya katakan: tunjukkan kepada para pelanggan seberapa besar tarif merugikan kantong mereka," ujar Schumer.
"Ahhh ayo Amazon!! Saya jadi sangat bersemangat dengan pelacak tarif Amazon sehingga saya bisa menghindari pembelian apa pun dari China!!" tulis Greene.
Americans want to buy American and you were finally going to give us a way to know which products and companies were selling slave labor made goods from… pic.twitter.com/c1yaW2IAQm
— Rep. Marjorie Taylor Greene???????? (@RepMTG) April 29, 2025
Kebijakan Baru Trump
Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah AS untuk menekan arus masuk barang murah dari luar negeri, terutama dari China dan Hongkong.
Peraturan yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2 Mei 2025 ini sebelumnya memungkinkan barang impor dengan nilai di bawah ambang tertentu untuk bebas dari tarif.
Namun dengan penutupan celah tersebut, seluruh barang—khususnya dari China dan Hongkong—akan mulai dikenakan tarif impor. Langkah ini turut berdampak pada penjual pihak ketiga yang menggunakan platform Amazon.
Menurut laporan Reuters, sejumlah pedagang pihak ketiga yang sebelumnya menjual produk asal China memutuskan untuk tidak ikut serta dalam gelaran belanja Prime Day Amazon yang akan datang pada Juli mendatang.