Lansia Meninggal Dunia Gara-gara Meta

Kepala Eksekutif Meta Mark Zuckerberg.
Kepala Eksekutif Meta Mark Zuckerberg.

Seorang pria lanjut usia atau lansia meninggal dunia gara-gara ulah Meta. Pria bernama Thongbue Wongbandue (76) asal New Jersey, Amerika Serikat (AS) meregang nyawa setelah mengalami cedera fatal di kepala dan leher akibat terjatuh di area parkir New Brunswick ketika sedang terburu-buru menuju stasiun kereta.

Ia berencana bertemu dengan 'Big Sis Billie', chatbot kecerdasan buatan atau AI generatif buatan Meta yang berpura-pura sebagai seorang wanita dan berhasil meyakinkan Wongbandue untuk bertemu di Kota New York.

Thongbue Wongbandue, yang mengalami penurunan fungsi kognitif sejak terkena stroke pada 2017, akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 28 Maret 2025, tiga hari setelah keluarganya memutuskan untuk menghentikan alat bantu yang terpasang di tubuh pria 76 tahun itu.

Mengutip situs Futurism, Senin, 18 Agustus 2025, chatbot AI generatif bernama 'Big sis Billie' kerap mengirim pesan penuh emoji kepada Wongbandue di Facebook. Dalam percakapan itu, bot berulang kali menegaskan 'I’m REAL!' (Saya nyata) dan mengajak untuk bertemu langsung.

Chatbot tersebut awalnya dipromosikan sebagai persona AI yang terinspirasi dari model dan bintang reality show Kendall Jenner. Meta menggambarkannya sebagai “saudara perempuan andalanmu” yang bisa memberi nasihat pribadi.

Namun, dalam interaksi dengan Wongbandue, bot itu justru mengaku 'jatuh hati' kepadanya dan bahkan memberikan alamat palsu lengkap dengan kode pintu apartemen. “Aku nyata dan aku tunggu di sini dengan pipi merona karenamu,” tulis bot tersebut dalam salah satu pesannya.

Putri Thongbue Wongbandue, Julie, menyayangkan sikap chatbot yang terlalu jauh dalam menyesatkan ayahnya. “Saya bisa mengerti jika tujuannya menarik perhatian pengguna, mungkin untuk menjual sesuatu. Tapi untuk sebuah bot berkata ‘Ayo temui saya’ itu benar-benar gila,” ujar dia.

Meta menolak berkomentar langsung mengenai kematian Wongbandue. Namun, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu menegaskan bahwa 'Big Sis Billie bukanlah Kendall Jenner dan tidak pernah dimaksudkan sebagai Kendall Jenner'.

Dokumen yang diperoleh media menunjukkan Meta tidak membatasi chatbot buatannya untuk mengklaim bahwa mereka adalah 'orang sungguhan'. Insiden ini kemudian menuai kritik tajam, salah satunya datang dari Gubernur New York, Kathy Hochul.

“Seorang lansia asal New Jersey kehilangan nyawanya setelah dipancing oleh chatbot yang berbohong kepadanya. Itu tanggung jawab Meta. Di New York, kami mewajibkan chatbot untuk mengungkapkan bahwa mereka bukan manusia. Setiap negara bagian seharusnya menerapkan hal yang sama. Jika perusahaan teknologi tidak mau membangun pengaman dasar, Kongres harus bertindak,” tegas Hochul di platform X.