POV Bebaskan Hukuman Tilang Batas Kecepatan Mobil, Frank Caprio, Hakim Paling Baik di Dunia Meninggal

POV Bebaskan Hukuman Tilang Batas Kecepatan Mobil, Frank Caprio, Hakim Paling Baik di Dunia Meninggal

Frank Caprio, Hakim Paling Baik Sedunia

Kalau melihat sosok Hakim yang menjadi pengadil tentu selalu melihat dari sisi yang salah dari terdakwa. Lalu baru memutuskan apa hukuman yang pantas. Nah dunia pengadilan kehilangan sosok hakim yang hangat, penuh humor, dan sarat kemanusiaan, Frank Caprio menunjukkan bahwa hukum bisa berjalan berdampingan dengan rasa iba. Namanya Hakim Frank Caprio yang dijuluki sebagai 'The Nicest Judge In The World' wafat di usia 88 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas. Seluruh orang mengenangnya bukan hanya sebagai hakim, tetapi sebagai simbol keadilan yang penuh kasih.

Sekadar informasi, pada tanggal 20 Agustus 2025 lalu, setelah berjuang melawan kanker pankreas, ia meninggal dunia.

Dalam laman Facebook resmi Frank Caprio, sehari setelah itu (21/8/2025) keluarga besar mengonfirmasi kabar duka atas berpulangnya Frank di usia 88 karena sakitnya.

Hakim Frank Caprio, saat berada di rumah sakit

Dikenal dengan pesan, "Dicintai karena belas kasih, kerendahan hati, dan keyakinannya yang teguh pada kebaikan orang-orang, Hakim Caprio menyentuh kehidupan jutaan orang melalui keputusannya di ruang sidang dan di luar ruang sidang. Yang meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada semua orang yang mengenalnya."

Gubernur Dan McKee memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Rhode Island hingga pemakaman Caprio, dan meminta penduduk juga untuk menurunkan bendera mereka sendiri sebagai bentuk penghormatan.

Caprio menjadi terkenal melalui program televisi Caught in Providence, yang mulai ditayangkan pada tahun 1999 dan menjadi viral pada tahun 2017, menarik ratusan juta penonton.

Salah satu kasus yang viral sampai mendunia, ketika Frank membebaskan pria berumur 96 tahun bernama Cueva atas peristiwa pelanggaran batas kecepatan kendaraan di zona sekolah karena terburu-buru mengendarai mobil ke rumah sakit.

Alasan yang sangat menggugah hati Frank, karena Cueva membawa anak untuk tes darah. Sangat manusiawi.

Hakim Frank Caprio punya putusan dengan hati nurani

Akhirnya Frank Caprio membatalkan kasus Cueva dan mencabut tilang yang diberikan kepada pria tersebut.

Masih banyak kasus pelanggran yang dibebaskan Frank, yang mengedepankan kemanusiaan dan selalu mengingatkan agar tidak di ulangi lagi. Tentu dengan cara-cara humor yang dibumbui rasa cinta.

Frank kecil, lahir di Providence pada tahun 1936, putra kedua dari pasangan imigran Italia Antonio dan Filomena Caprio, ia menempuh pendidikan dari sekolah negeri dan meraih gelar gulat tingkat negara bagian hingga Providence College.

Sebelum meraih gelar sarjana hukum di Universitas Suffolk pada tahun 1965, Ia diangkat menjadi hakim pada tahun 1985, dan menjabat selama hampir empat dekade hingga pensiun pada tahun 2023.

Ayah Sosok Panutan

Ada cerita menarik dari kehidupan Frank saat beranjak dewasa. Ia sering memuji ayahnya, yang merupakan seorang penjual buah dan pengantar susu, karena menanamkan rasa welas asih.

"Selain Ayah sebagai panutan dan inspirasi saya dalam kehidupan," ujar Frank.

"Suatu ketika saya punya hak penuh sebagai seorang hakim. Saat hari pertama sebagai hakim, ayah saya menegur karena terlalu keras," ujarnya ketika itu.

Kenangan Hakim Frank Caprio saat menikmati santai di luar pengadilan

Ayahanda mengingatkan dirinya dan berkata, "Karena kamu berada di posisi berkuasa bukan berarti kamu harus menggunakannya untuk melawan orang yang tidak berkuasa."

Pesan-pesan tersebut yang selalu ada di benak Caprio, begitu panggilan tenarnya saat di dalam sidang maupun di luar sidang.

Cerita demi cerita kehidupan hakim Frank Caprio yang menyentuh masyarakat dunia. Akhirnya pria ramah tersebut divonis menderita kanker pankreas pada tahun 2023, Caprio melakukan ziarah ke Lourdes tahun berikutnya sebagai seorang malade bersama Ordo Malta.

Di gua itu, ia menyanyikan Ave Maria, yang kemudian menggambarkannya sebagai "momen iman yang mendalam."

Pada 19 Agustus, sehari sebelum kematiannya, ia mengunggah video permohonan doa terakhirnya itu.

Hakim Frank Caprio meninggalkan istrinya, Joyce, dan lima anak, tujuh cucu, serta dua cicit.

Ia meninggalkan warisan yang terekam dalam memoarnya Compassion in the Court, yang diterbitkan awal tahun ini.

Selamat jalan hakim paling adil sedunia yang dicintai oleh jutaan orang. Semoga kelak kebaikanmu ditiru oleh hakim-hakim lain di dunia, khususnya Indonesia.