Pelajar SMK di Tangerang Meninggal Dunia Usai Ikut Demo di DPR

Seorang pelajar SMK asal Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia diduga usai terlibat dalam aksi kerusuhan unjuk rasa di Kawasan DPR/MPR RI pada Kamis, 28 Agustus 2025, lalu.
Pelajar bernama Andika Lutfi Falah (16), merupakan siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang. Andika meninggal setelah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Mintoharjo, Jakarta, sejak Jumat pekan lalu.
Sugiono, Ketua RT 02/06 Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengatakan pihak keluarga mendapat informasi putranya enjadi korban pada Sabtu, 30 Agustus 2025, dan langsung menjenguk korban di RSAL Mintohardjo.

Sejumlah pelajar saat berjalan untuk bergabung demo di depan DPR
Berdasarkan hasil keterangan tim medis kepada keluarga bahwa korban ketika ditangani mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul. Sehingga, almarhum mengalami kondisi tidak sadar yang cukup lama hingga dinyatakan meninggal dunia.
"Ketika sudah di rumah sakit, memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU dengan lama hampir satu hari satu malam," kata Sugiono
Menurut Sugiono, kedua orang tua almarhum sebelumnya tidak mengetahui bila mendiang Andika telah terlibat dalam peristiwa kerusuhan di Jakarta. Pasalnya, korban hanya pamit ke keluarga melaksanakan aktivitas rutin di sekolah.
"Keluarga sama sekali tidak mengetahui kalau almarhum berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi," ujarnya.
Dalam kasus kematian Andika, pihak keluarga telah menyepakati untuk tidak dilanjutkan ke proses investigasi maupun jalur hukum. Sebab, seluruh keluarga menyatakan menerima atas peristiwa yang dialami anaknya tersebut.
Selain itu, keluarga juga memohon maaf sebesar-besarnya terkait tindakan maupun keterlibatan almarhum dalam insiden kerusuhan massa aksi demonstrasi tersebut.
"Pihak keluarga tidak ada menindak lanjuti kasus ini. Alhamdulillah sudah ikhlas dengan kejadian ini dan menjadi pembelajaran kita semua, jangan sampai ini terulang kembali," tuturnya.
Andika dikenal sebagai anak dari keluarga sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai penjual kopi keliling, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. "Beliau dikenal baik, tanggung jawab di pekerjaan dan memang bersosialisasi-nya juga baik," kata dia. (Ant)