Fitur Live TikTok Aktif Lagi Usai 4 Hari Mati, Pemerintah Tegaskan Tak Ikut Campur

Fitur Live TikTok, fitur live tiktok mati, Fitur live TikTok dinonaktifkan, fitur live tiktok aktif, Fitur Live TikTok Aktif Lagi Usai 4 Hari Mati, Pemerintah Tegaskan Tak Ikut Campur, TikTok Jelaskan Alasan Penangguhan, Pemerintah: Bukan Instruksi Kami, Menkomdigi: TikTok Lakukan Secara Sukarela, Latar Belakang

Setelah sempat tidak bisa digunakan selama empat hari, fitur siaran langsung atau TikTok Live kembali berfungsi di Indonesia mulai Selasa (2/9/2025) siang.

Pantauan KompasTekno menunjukkan, ikon Live di aplikasi TikTok yang sebelumnya tidak aktif kini sudah dapat diakses lagi. Pengguna pun kembali bisa menonton maupun menyiarkan siaran langsung. Sejumlah individu hingga pelaku UMKM terlihat langsung memanfaatkan fitur tersebut, termasuk untuk berjualan maupun menyiarkan kondisi di depan Gedung DPR, Jakarta.

Sebelumnya, TikTok menonaktifkan fitur Live sejak Sabtu (30/8/2025). Selama penangguhan, ikon Live hanya menampilkan peringatan “Unstable connection. Try entering the Live again”. Tab Popular Live tetap muncul, namun tanpa konten yang bisa ditonton. Situasi ini sempat memicu keluhan warganet di media sosial seperti X dan Threads.

TikTok Jelaskan Alasan Penangguhan

TikTok menyebut, keputusan membekukan sementara fitur Live diambil sebagai langkah pengamanan tambahan setelah meningkatnya kericuhan dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah.

“Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok Live selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” ujar Juru Bicara TikTok, Sabtu (30/8/2025).

Pemerintah: Bukan Instruksi Kami

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan pemerintah tidak pernah meminta TikTok untuk menghentikan layanan Live.

“Perlu kami tegaskan di sini, bahwa kebijakan itu (ditangguhkannya fitur ‘LIVE’) bukan atas instruksi dari pemerintah, tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok,” kata Nezar di DPR RI, Selasa, dikutip dari Antara.

Menurut Nezar, keputusan itu diambil TikTok setelah menemukan sejumlah konten demonstrasi yang dinilai melanggar pedoman komunitas. Ia menambahkan, pemerintah tetap menghormati kebebasan berekspresi, namun konten provokatif yang berpotensi menimbulkan dampak di dunia nyata perlu ditangani.

“Kita inginkan sekali lagi, ekspresi warga itu bisa disampaikan dengan baik di platform-platform media sosial, tapi juga kita harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten yang provokatif, yang menganjurkan pembakaran, bahkan mengarahkan kepada pembunuhan dan lain-lain. Ini juga mesti harus jadi perhatian,” ucapnya.

Menkomdigi: TikTok Lakukan Secara Sukarela

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga menegaskan bahwa penghentian sementara fitur Live merupakan keputusan internal TikTok, bukan arahan pemerintah.

“Live TikTok itu, kami pun melihat pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok. Mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live, dan kami justru berharap ini berlangsung tidak lama,” ujar Meutya dalam keterangannya di Istana, Sabtu (31/8/2025).

Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan komitmen pemerintah untuk terbuka terhadap masukan publik.

“Tadi presiden sudah menyampaikan ya bahwa negara terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat, dan akan menindaklanjuti masukan-masukan tersebut,” jelasnya.

Menurut Meutya, pemerintah justru berharap fitur Live TikTok segera kembali aktif, mengingat banyak pelaku UMKM yang menggantungkan penjualan melalui layanan tersebut.

“Kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita bisa kembali lagi fitur live TikTok. Kami memahami ada UMKM yang terdampak, tapi mudah-mudahan mereka tetap bisa e-commerce tanpa live,” kata Meutya.

Ia menegaskan sekali lagi, tidak ada imbauan dari pemerintah untuk menutup layanan tersebut.

“Sekali lagi kita berdoa dan berharap kondisi membaik, sehingga fitur live TikTok bisa kembali. Untuk soal keputusan itu sendiri tanyakan langsung ke TikTok ya, terima kasih,” tutupnya.

Latar Belakang

TikTok Live sempat ramai digunakan untuk menyiarkan langsung suasana demonstrasi dalam sepekan terakhir. Aksi massa kian membesar setelah Affan Kurniawan meninggal dunia akibat terlindas kendaraan taktis saat unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Gelombang protes yang meluas di berbagai kota memunculkan sejumlah tuntutan, mulai dari pemangkasan tunjangan DPR, reformasi etika dan akuntabilitas lembaga legislatif, hingga penolakan terhadap sejumlah RUU kontroversial.

Sebagian tayang di KompasTV dengna judul Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan TikTok Sukarela Tutup Fitur Live, Bukan atas Imbauan Pemerintah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.