Andovi dan Jovial Da Lopez Ikut Demo Bawa 17+8 Tuntutan Rakyat: Reformasi DPR Besar-besaran

Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR
Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR

 Sejumlah influencer seperti Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez ikut turun melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada Senin 1 September 2025.

Dalam aksinya, Andovi membawa poster berisi puluhan tuntutan serta memakai topi kartun One Piece. Dia menyebut topi itu sebagai bentuk protes untuk melawan ketidakbenaran, ketidakadilan, dan menuntut kebebasan.

Andovi menjelaskan pihaknya membawa 25 tuntutan yang berbasis tiga poin penting, yakni transparansi, reformasi, dan empati.

Dari total itu, 17 tuntutan untuk tuntutan jangka pendek yang harus diselesaikan dalam seminggu ini. Sementara itu, 8 tuntutan untuk jangka panjang yang harus dilaksanakan dalam setahun.

17 plus 8 Tuntutan Rakyat

17 plus 8 Tuntutan Rakyat

“Dalam seminggu kita minta 17 tuntutan ini dan 8 tuntutan jangka panjang. Ada, ada banyak,” ujar Andovi di lokasi.

Andovi menuturkan, salah satu tuntutan yang harus dilaksanakan seminggu ini adalah membentuk tim investigasi independen terkait korban kekerasan dan pelanggaran HAM oleh aprat.

“Tapi yang paling penting nomor 1 adalah bentuk tim investigasi independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amaruddin, maupun semua korban kekerasan dan pelanggaran HAM oleh aparat lainnya selama demonstrasi kemarin dengan mandat jelas dan transparan,” ujarnya.

“Intimya ini deadline-nya 5 September,” tambah Andovi.

Lebih lanjut, Jovi menambahkan pihaknya juga  menuntut reformasi DPR besar-besaran. Dia menyebut anggota DPR seharusnya bekerja untuk rakyat, bukan untuk ketua partai politik.

“Selama ini kita tahu, bahkan Ahmad Sahroni kemarin ngomong kok, eh KPK kalau mau nangkep, cover ketua partai dulu. Ini orang-orang DPR itu kerja untuk ketua partai atau kerja untuk rakyat?” kata dia.

Pihaknya menilai anggota DPR selama ini hany bekerja untuk ketua umum partai politik. Menurutnya, jika DPR serius bekerja untuk rakyat maka semua aspirasi atau tuntutan dari rakyat seharusnya bisa dijalankan.

“Kalau kita benar-benar mau reformasi DPR besar-besaran, kerja untuk rakyat, titik. Itu doang yang kita inginkan. Sisanya nih kalau kerja untuk rakyat, ini semua pasti jalan kok. Sebenarnya itu,” jelas Jovi.

“Sekarang tuh kerjanya cuma untuk partai dan ketua partai. Jadi enggak bakal jalan ini. Semua enggak bakal jalan,” tambahnya.

tvOnenews/Syifa Aulia