Demo di DPR: 120 Pelajar Dihalau Polisi, Disdik DKI Ikut Turun Tangan

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengambil langkah antisipasi agar pelajar tidak ikut dalam aksi demonstrasi buruh di depan Gedung DPR RI, Kamis (28/8/2025).
Kepala Disdik DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan salah satu langkah yang dilakukan adalah memberikan izin belajar dari rumah (BDR) bagi siswa yang tinggal di sekitar kawasan demonstrasi.
“Sekolah yang dekat dengan lokasi unjuk rasa atau berdasarkan permohonan orang tua, anak diperkenankan belajar dari rumah dengan tetap berkomunikasi intensif dengan orang tua untuk memastikan keberadaan anak,” kata Nahdiana, dikutip dari Antara, Kamis (28/8/2025).
Disdik DKI terbitkan instruksi cegah pelajar ikut demo
Sebagai upaya pencegahan provokasi terhadap pelajar, Disdik DKI telah menerbitkan Surat Instruksi Kadis Nomor 31 Tahun 2025 tentang optimalisasi kegiatan belajar mengajar.
Aturan ini merupakan turunan dari Instruksi Sekda Nomor 62 Tahun 2025 terkait pengendalian aksi unjuk rasa.
Nahdiana menjelaskan, sejak 26 Agustus 2025, pihaknya melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah terkait kehadiran dan kepulangan siswa melalui komunikasi intensif dengan orang tua.
“Kami juga memetakan sekolah-sekolah swasta yang rawan terprovokasi karena siswanya berasal dari keluarga dengan kondisi rentan, sekaligus melakukan pendampingan lebih ketat,” ujar Nahdiana.
Selain itu, Disdik DKI juga menggelar rapat koordinasi dengan kepala sekolah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan aparat keamanan untuk memastikan pengawasan berjalan efektif.
Meski begitu, Nahdiana belum merinci sanksi yang akan dijatuhkan jika ada pelajar yang tetap terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Polisi amankan 120 pelajar yang hendak ikut demo di DPR
Polres Karawang Amankan 49 Pelajar yang Hendak Demo ke DPR
Langkah pengawasan juga dilakukan aparat kepolisian.Polda Metro Jaya menghalau sekitar 120 pelajar yang hendak ikut aksi buruh di depan Gedung DPR.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, mengatakan tindakan itu dilakukan secara humanis untuk melindungi pelajar.
“Mereka dihalau sejak pagi dengan pendekatan edukatif. Anak-anak itu kita ingatkan bahwa mereka bagian dari keluarga kita,” kata Ade.
Dia menjelaskan, para pelajar itu terjaring di sejumlah wilayah seperti Bekasi, Tangerang, Depok, hingga Jakarta Pusat.
Dari hasil interogasi, para siswa mengaku mendapat ajakan melalui media sosial.
“Setidaknya ada tiga kanal media sosial yang teridentifikasi menyebarkan ajakan. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini memanfaatkan situasi dengan melibatkan pelajar,” ujar dia.
Ade pun mengingatkan agar media sosial tidak disalahgunakan untuk memprovokasi pelajar dalam aksi demonstrasi.
“Jangan gunakan medsos untuk hal-hal yang menimbulkan mudarat,” kata dia.
Imbauan bagi orang tua dan sekolah
Disdik DKI mengimbau orang tua serta sekolah untuk memperketat pengawasan siswa, terutama yang beraktivitas di sekitar lokasi demo.
Masyarakat juga diminta melaporkan jika menemukan pelajar yang terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!