Tangis Pemuda 20 Tahun Dipaksa Ikut Demo Buruh di DPR

– Seorang pemuda bernama Akbar (20) tak kuasa menahan tangis usai dipaksa ikut demo buruhdi kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/8/2025).
Dalam perjalanan pulang kerja, ia dihentikan oleh tiga orang tak dikenal (OTK) yang memaksanya bergabung dengan kerumunan massa demonstrasi menuju Gedung DPR/MPR RI.
Demo nasional bertajuk HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) itu dipimpin oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, serta mendapat dukungan berbagai elemen serikat pekerja.
Aksi digelar serentak di 38 provinsi, termasuk Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Batam. Di Jakarta, ribuan buruh dari Jabodetabek memenuhi jalan-jalan utama, mulai dari kawasan DPR/MPR RI, Senayan, Patung Kuda, Istana Merdeka, hingga Balai Kota DKI Jakarta, menyebabkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik.
Adapun tuntutan utama dalam aksi HOSTUM mencakup:
- Penghapusan sistem outsourcing
- Penolakan kebijakan upah murah
- Kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5–10,5 persen
- Pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang outsourcing
- Penghentian gelombang PHK massal dan pembentukan Satgas PHK
- Reformasi pajak dengan menaikkan PTKP dari Rp4,5 juta menjadi Rp7,5 juta per bulan
Bukan Buruh, Tapi Ikut Terseret Aksi
Meski diinisiasi serikat pekerja, laporan di lapangan menunjukkan tidak semua massa yang hadir merupakan buruh. Sejumlah orang terlihat tanpa atribut, tidak memahami detail tuntutan, bahkan diduga hanya ikut-ikutan atau dimobilisasi.
Fenomena itu salah satunya menimpa Akbar, yang dipaksa ikut oleh tiga pria misterius saat melintas di bawah flyover Slipi.
“Saya ditarik-tarik, saya bilang enggak mau, tapi dipaksa,” ucap Akbar sambil menangis, dikutip dari Warta Kota.
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi di dekat lampu merah Slipi. Akbar menuturkan tidak mengenal para pelaku, hanya mengingat ciri-ciri umum mereka.
“Bajunya panjang, celana panjang, orangnya hitam, tinggi,” jelasnya.
Akbar sendiri bekerja sebagai tukang fotokopi di kawasan Slipi. Saat kejadian, ia yang mengenakan sweater, celana jeans, dan topi hitam, sebenarnya sedang dalam perjalanan menuju rumah neneknya di Tigaraksa, Tangerang, sebelum pulang ke Duri.
“Saya enggak ada tujuan ke sini (lokasi demo), saya lagi pulang kerja,” tegasnya.
Diamankan Polisi
Dalam kondisi panik, Akbar sempat meminta pertolongan warga sekitar. Tidak lama kemudian, aparat kepolisian mengamankannya untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Polda Metro Jaya sendiri menurunkan lebih dari 4.500 personel gabungan untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Polisi juga melakukan penangkapan terhadap individu yang tidak bisa menunjukkan identitas, mengganggu ketertiban umum, atau memaksa orang lain ikut dalam demonstrasi—termasuk kasus yang menimpa Akbar di Slipi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akbar Menangis di Flyover Slipi, Pemuda 20 Tahun Dipaksa Ikut Demo DPR oleh Tiga OTK
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!