Sakit Hati Lihat Pendapatan dan Tunjangan Fantastis Anggota DPR, Buruh Sentil Uangnya buat Sewa Rumah di Surga

Sakit Hati Lihat Pendapatan dan Tunjangan Fantastis Anggota DPR, Buruh Sentil Uangnya buat Sewa Rumah di Surga

MASSA yang tergabung dalam serikat Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar demo di depan depan Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Kamis (28/8). Para buruh berjalan berbaris sembari membawa bendera Partai Buruh dan KSPI. Massa juga membawa spanduk berwarna dasar jingga dan putih panjang bertuliskan salah satu tuntutan utama mereka. Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyoroti pemberian tunjangan perumahan untuk anggota DPR yang mencapai Rp 50 juta per bulan. Jumlah itu dinilai berlebihan, apalagi jika dibandingkan dengan biaya yang didapat buruh untuk tempat tinggal. Menurutnya, wajar buruh marah atas pemberitaan tunjangan hingga Rp 50 juta per bulan saat upah mereka sendiri sangat minim. "Tunjangan perumahan saja Rp 50 juta. Kali 12 bulan, setahun Rp 600 juta. Nyewa di mana itu (rumah) Rp 600 juta, di surga? Mahal banget," kata Said. Dia juga sakit hati mengetahui besaran pendapatan anggota legislatif jauh lebih besar dari rata-rata pendapatan mereka sebagai pekerja. Said yang mengenakan kemeja oranye ini menyebut saat ini rata-rata gaji buruh secara nasional hanya sekitar Rp 3 juta dan Rp 5 jutaan per bulan, bagi mereka yang bekerja di sekitar Jakarta dan Bekasi. Sementara itu, setiap anggota DPR bisa membawa pulang sekitar Rp 104 juta per bulan. Angka itu sudah termasuk perkiraan seluruh tunjangan yang anggota legislatif terima, termasuk tunjangan sewa perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan yang tengah jadi sorotan. Jika dibandingkan upah rata-rata buruh di Indonesia yang hanya sekitar Rp 3 juta per bulan dengan besaran pendapatan anggota DPR sebesar Rp 104 juta per bulan, Said menyebut selisih besaran upah mereka bisa 35 kali lipat.

Belum lagi, untuk meminta penaikan upah minimal sebesar Rp 200 ribu per bulan saja, buruh perlu melakukan aksi unjuk rasa hingga berhari-hari. Di lain sisi, anggota DPR yang sedari awal sudah dapat upah besar, masih mendapatkan tambahan tunjangan baru.

"Sakit rasanya hati rakyat, hati buruh," jelas Said yang disambut teriakan massa buruh.(knu)