Menikmati Ketenangan dan Privasi di Tengah Keriuhan Dago, Bandung, Sewa Rumah Liburan Aja

telah condong ke barat saat Merahputih.com menyusuri kawasan Dago, Bandung. Namun, kawasan Dago belumlah lengang. Sebaliknya, kawasan yang kini diramaikan deretan factory outlet dan coffee shop ini malah makin semarak. Riuh sekali.
Sekitar 1 km dari Simpang Dago ke arah Jalan IR H Djuanda, kami berbelok ke sebuah gang kecil dengan tembok tinggi bertanda angka 319 B di atas pelat kuning. Di ujung gang kecil yang muat satu mobil itu, terdapat sebuah taman nan luas. Aroma lembut bunga kantil menyeruak, membawa ketenangan. Sebuah rumah besar bergaya kolonial menjadi pusat taman itu. Pintu depan rumah terbuka. Pertanda siap menyambut tamu.
Saat masuk, terdapat foyer luas berpenrangan hangat dengan chandelier nan elegan menggantung di atasnya. “Selamat datang di The Kartipah Guest House,” sapa Sandi yang sore itu menyambut kami.
Dengan ramah ia menjelaskan bahwa setiap kamar di rumah itu telah disiapkan, kolam renang bisa digunakan kapan saja, serta sebuah dapur tersedia di bagian belakang. Meski sederhana, dapur itu cukup memadai untuk memasak mi instan. Inilah rumah liburan kami.
The Kartipah Guesthouse, Rumah Menarik dengan Kisah Pribadi
The Kartipah Guesthouse dulunya merupakan rumah pribadi Ibu Kartipah. Rumah ini kemudian dialihfungsikan menjadi guesthouse sejak 2004. Meski begitu, interior, foto-foto, dan pernak-pernik hiasan sang empunya rumah masih dipertahankan. Hal ini membuat kesan homey teramat terasa.
Setelah foyer depan, sebuah ruang keluarga nan luas menyambut kami. Sebuah mini grand piano ditempatkan di bagian kiri ruangan. Cukup menarik perhatian. Dua sofa besar dan sebuah coffee table untuk bersantai di ruang tengah yang dilengkapi TV ini. Berseberangan dengan piano, sebuah meja makan dengan delapan kursi jadi tempat hangat untuk berkumpul.
Kamar-kamar terletak mengelilingi ruang tengah. Guesthouse ini punya tujuh kamar yang bisa menampung hingga 15 orang di dalamnya. Setiap kamar dilengkapi TV dan kamar mandi dengan bathtub dan air hangat. Nyaman. Satu hal yang unik, setiap kamar diberi nama sesuai dengan sang empunya.
“Setiap kamar di rumah ini memang diberi nama sesuai dengan nama anggota keluarga Ibu Kartipah. Begitu juga desain kamarnya yang disesuaikan dengan kepribadian sang pemilik kamar. Kamar beliau, sang suami, dan tiga anak mereka,” kata Room Division Manager of The Kartipah Heri Hermawan saat berbincang dengan Merahputih.com, medio Juni.
Kamar utama di rumah ini diberi nama Kartipah. Letaknya di bagian kiri, tak jauh dari piano. Dari namanya saja sudah ketahuan ya bahwa kamar ini milik Ibu Kartipah. Warna broken white mendominasi kamar terluas di rumah ini. Sebuah meja rias lengkap terdapat di sisi ruangan. Menginap di sini terasa seperti menempati kamar princess yang elegan.
Di sebelah kamar Kartipah, terdapat dua kamar yang lebih kecil dengan ukuran tempat tidur single. Dua kamar ini dineri nama Ama dan Buyang. “Ama merupakan panggilan untuk suami Ibu Kartipah, dari kata rama yang berarti ayah. Nah, kalau Buyang merupakan panggilan kesayangan untuk Ibu Kartipah, ‘ibu tersayang’,” imbuh Heri. Sepertinya kedua kamar ini tadinya merupakan kamar untuk tetamu yang menginap. Meski tak seluas kamar Kartipah. Kedua kamar ini tetap punya daya tarik elegan dengan variasi warna cokelat nan hangat.
Pada bagian kiri ruangan, persis di belakang meja makan, terdapat kamar Suraatmaja, dinamai sesuai dengan nama suami Ibu Kartipah. Kecintaan pemilik kamar ini terhdap golf tecermin dalam pemilihan motif kotak-kotak dan tone warna nan lembut. Dengan satu bed besar dan dua bed single, kamar ini pas banget untuk ngumpul bareng keluarga atau teman-teman.
Tiga kamar lain di rumah ini merupakan kamar anak-anak Ibu Kartipah. Letaknya persis di seberang meja makan, berjejeran. Ada Una, Tika, dan Dina. Ketiga kamar ini punya interior nan mencerminkan kepribadian tiap anak.
Kamar Una mengusung gaya glamor, modis, stylish, dan hangat. Warna-warna tegas mendominasi ruangan ini. Di sisi sebelahnya, kamar Tika tampil mencolok dengan dominasi warna merah. Sisi artistik pemilik kamar ini terlihat dari pajangan lukisan dan sebuah cermin artsy di atas tempat tidur. Di sisi lain, kamar Dina tampak kontras dalam pemilihan warna. Wallpaper, aksesori, hingga sofa di kamar ini berwarna soft. Selain itu, karakter melankolis juga terasa dalam pemilihan tirai kamar ini.
Guesthouse Privat dengan Pengalaman Layaknya Rumah Sendiri
Sebelum beralih ke konsep guesthouse, akomodasi The Kartipah awalnya ditawarkan per kamar. “Namun, seiring waktu, kami mengubah konsep menjadi guesthouse dengan menyewakan satu properti secara utuh. Ini kami lakukan untuk mengakomodasi tamu keluarga yang ingin berwisata ramai-ramai ke Bandung,” kata Heri.
Konsep tersebut memang terasa pas dengan nuansa hangat dalam akomodasi ini. Terlebih lagi, platform penyewaan rumah liburan jangka pendek seperti Airbnb memudahkan traveler mencari akomodasi yang nyaman, seperti rumah sendiri.
Heri kemudian berbagi bahwa properti ini juga kerap disewa untuk lokasi wedding. Hal itu sangat memungkinkan mengingat di bagian belakang rumah masih ada taman luas yang dilengkapi joglo, pendopo, serta sebuah musala yang berdiri di tengah kolam. Jika berjalan terus ke bagian belakang, pengunjung akan menemukan Kafe Kanoko yang dikelola salah seorang anak Ibu Kartipah. Lokasinya rindang, luas, dan nyaman.
“Biasanya untuk wedding juga. Rumah difungsikan sebagai tempat menginap pengantin dan keluarga. Ada taman untuk lokasi wedding kami,” kata Heri.
Lebih jauh Heri bercerita bahwa mayoritas tamu yang menginap di The Kartipah merupakan keluarga yang berlibur. “Karena lokasi kami ini di Dago yang ramai dan lengkap dengan segala fasilitas, terutama kuliner. Meski begitu, privasi tetap terjaga,” imbuhnya.
Ya, tak dimungkiri pelesir dengan menyewa sebuah rumah liburan memang pilihan pas jika menginginkan kenyamanan dan privasi seperti rumah. Kamu tak perlu berbagi fasilitas dengan tamu lainnya, bahkan bisa merasakan pengalaman beristirahat di rumah berkepribadian sesuai dengan empunya, yang bisa saja membuatmu terkesima.(dwi)