Said Iqbal Desak Polisi Bebaskan 120 Pelajar Nekat Ikut Demo: Mereka Tak Ada Kepentingan Politik!

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal angkat bicara soal 120 pelajar yang diamankan polisi karena nekat mau ikut demo buruh di depan Gedung DPR/ MPR RI, Jakarta Pusat pada hari ini, Kamis, 28 Agustus 2025.
Said meminta 120 pelajar itu segera dibebaskan. Sebab, kata Said Iqbal mereka tidak memiliki kepentingan politik apapun.
"Bebaskan! Itu anak-anak kita, anak-anak bapak juga, jangan-jangan ada anak jenderal ikut di kaum pelajar. Itu masa-masa remaja, enggak ada kepentingan politik mereka. Jangan terlalu paranoid lah bangsa ini," kata Said kepada wartawan di depan Gedung DPR.
Said meminta aparat kepolisian tak bertindak represif kepada ratusan pelajar tersebut. Dia pun kembali mendesak agar 120 pelajar segera dibebaskan.
"Kami meminta kepada pihak kepolisian, itu anak-anak kita, pelajar itu anak-anak kita. Jangan dilakukan tindakan represif apalagi sampai ditahan," tutur dia.
"Sebagai presiden partai buruh, presiden buruh, saya minta dengan hormat melalui kesempatan media, bebaskan anak-anak pelajar itu. Kalau nggak, kami akan datang!" tegas Said.
Sebelumnya diberitakan, total ada 120 pelajar yang nekat mau ikut demo buruh di depan Gedung DPR/ MPR RI, diamankan polisi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, menyayangkan kejadian ini karena masih ada pelajar yang terdorong ikut demo tanpa izin.
“Setidaknya hingga pukul 08.30 WIB tadi, ada laporan 120 pelajar yang dicegah, dilindungi, dan diamankan anggota kami,” ujar Kombes Ade Ary, Kamis, 28 Agustus 2025.
Polisi menyayangkan karena pihak yang akan menyampaikan pendapat seharusnya adalah kelompok buruh yang sah, namun ada pelajar yang coba-coba menyusup ke demo ini.
Rinciannya, Polres Bekasi Kabupaten mencegah 48 pelajar dari Indramayu, Cirebon, dan Bekasi. Lalu, Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 11 pelajar dari Serang.
Selanjutnya, Polres Metro Bekasi Kota mencegah 29 pelajar dari Cirebon dan Purwakarta. Kemudian, Polres Metro Depok mengamankan 7 pelajar dari Depok, dan Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan 25 pelajar dari Indramayu serta Cianjur.
Berdasar hasil pemeriksaan, sebagian pelajar mendapatkan ajakan melalui media sosial. Mereka sebagian berseragam, tidak memiliki izin orang tua, bahkan meninggalkan jam pelajaran di sekolah. Kombes Ade Ary menekankan, hal ini menjadi keprihatinan bersama.