Cara Driver Ojek Online Bisa Tetap Narik Saat Demo, Tidak Bawa Helm dan Jaket Hijau

ojek online, ojol, Ojek Online, demo ojek online, tarif ojek online, demo ojol, Cara Driver Ojek Online Bisa Tetap Narik Saat Demo, Tidak Bawa Helm dan Jaket Hijau

Unjuk rasa ojol hari ini dipicu oleh kekecewaan pengemudi terhadap besarnya potongan pendapatan oleh kantor aplikasi. Selain itu, para pengemudi juga menolak berbagai skema tarif 'hemat' yang dianggap merugikan mitra.

Beberapa hari sebelum unjuk rasa dimulai, sejumlah komunitas dan asosiasi ojol mengumumkan bila pada 20 Mei 2025 seluruh mitra ojol akan mematikan aplikasi secara massal.

Beda dari biasanya, untuk mendapatkan jasa ojek online terasa cukup lama. Biasanya saat booking lewat aplikasi bisa langsung mendapatkan mitra driver.

Namun kali ini aplikasi tersebut meminta penggunaan menunggu beberapa saat untuk mendapatkan mitra pengemudi terdekat. Kira-kira sekitar 5 menit aplikasi baru mendapatkan mitra driver, lokasinya juga lumayan jauh sehingga harus menunggu sekitar 8 menit untuk driver tiba.

Setelah driver tiba, dia meminta maaf karena konsumen harus lama. Dia juga minta maaf karena tidak menggunakan atribut ojol yang identik dengan warna hijau. Sehingga ia menggunakan jaket dan helm pribadi.

"Saya tidak ikut demo hari ini karena harus tetap cari uang untuk anak dan istri. Beberapa teman ikut demo ke Jakarta karena mereka anggota komunitas," kata salah satu ojek online kepada Kompas.com, Selasa (20/5/2025).

Terkait mengapa tidak menggunakan atribut perusahaan ojek online, ini agar tidak kena tegur komunitas ojek online. Sebab ia juga tidak ingin membuat kegaduhan bila ada komunitas ojol yang melihat.

Dirinya juga mengatakan menghargai teman-temannya yang sedang berjuang menuntut hak hari ini, namun di satu sisi dia juga harus berjuang untuk keluarga. Menurutnya, untuk saat ini urusan perut keluarganya lebih penting daripada solidaritas.

"Kalau saya ikut demo jauh ke Jakarta dan nanti tidak ada pemasukan, makanya mending narik. Saya dan beberapa ojek online yang tetap nyalakan aplikasi hari ini sangat berhati-hati. Pakai jaket dan helm sendiri agar tidak kena omel komunitas," katanya.

"Namun saya tetap mendoakan hasil demo teman-teman hari ini bisa berbuah baik bagi profesi ojol. Saya bukannya tidak mau, namun perut anak dan istri lebih penting, " katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu ojek online di Cibinong, dirinya mengatakan tetap menerima orderan. Sebab hanya dirinya yang bekerja di rumah. Dia juga tidak mengenakan atribut ojek online saat bekerja.

"Ponsel saya taruh saku saja, sebab kalau taruh di situ (menunjuk ke dudukan ponsel) memang sudah ciri khas ojol, nanti ketahuan sedang membawa penumpang," katanya.

Dirinya mengatakan jika harapannya perjuangan teman-teman yang unjuk rasa bisa di dengarkan dan direalisasikan. Sebab potongan uang yang diterima ojol sangatlah besar.

"Kalau ada yang order di ponsel pengguna itu tarifnya Rp 20.000, nyatanya yang ojol terima Rp 16.000. Itu karena setiap kita menerima orderan akan dipotong 20 persen oleh aplikasi," katanya.

Terkait cukup atau tidak upah yang dia terima untuk kebutuhan dia, menurutnya tentu tidak cukup. Maka dari itu ia juga terkadang menerima tawaran lain dengan membantu di tempat cuci motor dan mobil kerabatnya. Maka dari itu dirinya lebih memilih untuk menerima penumpang daripada berdemo.

"Kami ini statusnya cuma mitra, makanya tidak dapat tunjangan perlindungan seperti BPJS atau lainnya. Kalau ada tawaran kerjaan yang lain mungkin saya dan yang lainnya tidak mau menjadi ojol. Hanya saja saat ini jadi cara paling mudah dapat uang meski tidak seberapa. Maka dari itu semoga tuntutan teman-teman bisa di dengar," katanya.

Massa demo terbagi di empat titik di Jakarta yakni di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR RI dan di kantor-kantor aplikasi dari ojek online (ojol). Demo akan dimulai pukul 13.00 WIB di empat titik tersebut.