Prabowo Dapat Laporan Ada Truk Bawa Petasan Besar saat Demo: Bayangkan Kalau Kena Alat Vital

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan aksi demonstrasi ricuh di Jakarta telah disusupi perusuh dengan niat merusak dan mengganggu stabilitas negara. Hal itu disampaikan Prabowo saat menjenguk aparat kepolisian dan warga yang jadi korban bentrokan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin 1 September 2025. “Di banyak tempat, saya dapat laporan datang truk-truk, di situ ada petasan-petasan yang berat-berat yang besar, dan ini ada anggota banyak yang kena petasan,” ungkap Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto usai menjenguk korban luka akibat demo di RS Polri
“Ada yang terbakar leher, ada yang terbakar paha. Bayangkan kalau laki-laki terbakar alat vitalnya ya, ini sudah menurut saya udah perusuh, niatnya bakar. Ditemukan truk isinya alat-alat untuk membakar,” sambung dia.
Ia menambahkan, aksi anarkis bahkan menyasar gedung-gedung negara yang memiliki simbol penting dalam demokrasi Indonesia.
“Dan kita lihat di banyak tempat, gedung DPR, gedung DPRD, ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara. Alat demokrasi dibakar. Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat, niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan,” tegasnya.
Prabowo menekankan bahwa pemerintah tetap menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, namun tidak akan menoleransi tindakan anarkis yang membahayakan keamanan nasional.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan sebanyak 22 halte TransJakarta mengalami kerusakan imbas unjuk rasa besar yang berujung ricuh di ibu kota.
Dari jumlah tersebut, enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 lainnya mengalami kerusakan serta vandalisme.
“Akibat unjuk rasa ada 22 halte Transjakarta baik yang BRT maupun non-BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut, 6 halte TransJakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 halte TransJakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Pramono memastikan proses pembersihan sudah dimulai sejak Sabtu (30/8) lalu. Ia menargetkan perbaikan seluruh halte rampung paling lambat pada 8–9 September mendatang.
tvOnenews/Abdul Gani Siregar