Prabowo Minta Menkes Bangun 500 RS Kualitas Tinggi di Seluruh Kabupaten Indonesia

Presiden Prabowo Subianto menargetkan bakal membangun 500 rumah sakit kualitas tinggi di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Ia pun meminta Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin untuk segera menindaklanjuti target tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Prabowo saat meresmikan gedung layanan terpadu baru di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Mahar Mardjono, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
"Saya juga target dalam empat tahun ini harus membangun 500 rumah sakit di setiap kabupaten yang kualitasnya sangat tinggi," kata Prabowo.
"Jadi bagaimana caranya Menteri Kesehatan, 500 rumah sakit berkualitas bagus harus ada di semua kabupaten di Indonesia, bisa?," sambungnya.
Di sisi lain, Prabowo menilai sumber daya Indonesia cukup untuk membangun rumah sakit tersebut. Maka itu, ia meminta agar para jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk selalu menggunakan sumber daya yang ada.
"Harus bisa, pertama will dulu, harus. Di hati kita kalau kita punya niat, insyaAllah kita akan mencapai itu. We have resources, we must manage a resources. Kita nanti liat," ujar Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mendapat laporan bahwa Indonesia kekurangan 70.000 dokter spesialis. Dalam satu tahun, ia menyebut Indonesia hanya bisa menghasilkan 2.700 dokter spesialis dan 12.000 dokter umum.
"Karena saya mendapat laporan kita kekurangan 70.000 dokter spesialis. 70.000, kita harus segera mengejar itu. Hari ini saya dapat laporan, kita menghasilkan dokter umum hanya 12.000 satu tahun, dokter spesialis 2.700," ujar dia.

Ilustrasi dokter.
Prabowo bertekad untuk mengisi kekurangan dokter spesialis tersebut. Ia meminta seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras dan berusaha maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia di bidang kesehatan.
"Jadi, kalau kita mengharapkan mengisi 70.000 dokter spesialis, kita harus nunggu 35 tahun. Jadi, kita harus berupaya. Kita harus berupaya tidak bisa dengan langkah normatif," kata Prabowo.