Dari Indonesia ke Amsterdam, Intip Perjalanan TAF Si Produser Muda Usai Sabet Gelar EMPC 2024

Musik elektronik Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan. Produser muda asal Indonesia, TAF (Taftakhira Athoriq Firmansyah), sukses menyabet gelar 1st Winner ajang Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2024 lewat track andalannya bertajuk Look What You Done. Kemenangan ini bukan hanya membuktikan kualitas karya anak bangsa, tapi juga membuka kesempatan emas bagi TAF untuk berkolaborasi dengan label musik elektronik internasional asal Amsterdam, Barong Family.
Dalam karya musiknya, TAF menggabungkan unsur sound eksperimental dengan dominasi percussion yang menciptakan karakter kuat sekaligus radio-friendly. Ia mengaku bahwa lirik dalam lagu ini menyuarakan spektrum emosi yang luas. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!
“Menjadi juara EMPC 2024 adalah sebuah kebanggaan untuk saya. Di dalam karya ini saya memadupadankan karakteristik musik yang unik namun pada waktu yang sama tetap energik. Musik ini sangat cocok untuk diperdengarkan di klub maupun di siaran radio,” ungkap TAF dalam keterangannya, dikutip Selasa 26 Agustus 2025.
Dengan lirik “Look what you’ve done to me”, lagu ini membawa nuansa penuh semangat, bahagia, dan energetik, namun tetap memberi ruang interpretasi sebagai ungkapan patah hati. Pendekatan dualitas emosi ini menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan karya TAF dari kompetitor lainnya.
Ajang EMPC 2024 yang digagas oleh ICEPERIENCE.ID menghadirkan format baru lewat program writing camp intensif selama lima hari di Bali. Di sana, tiga finalis—TAF, Elian, dan Alva Gracia—mendapatkan bimbingan langsung dari produser kelas dunia seperti Wiwek, Moksi, Mike, dan SIHK dari Barong Family. Writing camp ini juga menghadirkan tamu kejutan seperti Valy Mo, TANE, dan Brett Allen untuk berbagi wawasan seputar produksi musik profesional.
“Lebih dari membuat track lagu, writing camp ini merupakan proses pendewasaan sebagai produser musik. Lalu bagaimana mereka menemukan suara mereka sendiri dan bersiap untuk masuk ke skena musik yang lebih besar, baik di Indonesia maupun internasional,” jelas SIHK, salah satu mentor dan juri.
Penjurian dalam EMPC dilakukan secara anonim untuk menjaga objektivitas, dengan fokus pada originalitas, eksplorasi suara, serta karakter musikal yang kuat. SIHK sendiri menilai bahwa ketiga finalis menunjukkan kematangan artistik, namun TAF menonjol karena memiliki visi musikal paling matang.
“Ketiga finalis menunjukkan kematangan artistik yang luar biasa. Tapi TAF punya keunggulan dari sisi visi musikalitas yang paling matang,” ujar SIHK.
Perwakilan ICEPERIENCE.ID, Fabianus Arry Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas pencapaian TAF dan seluruh peserta EMPC 2024. Menurutnya, kualitas karya dari tahun ke tahun terus meningkat, membuktikan bahwa produser musik elektronik Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara global.
“Kami melihat besarnya antusiasme dan potensi luar biasa dari para produser musik elektronik di Indonesia. Itulah sebabnya kami terus percaya bahwa skena musik elektronik Tanah Air masih sangat layak untuk dikembangkan dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas,” kata Arry.
“Kali ini ada TAF yang berhasil menjadi juara EMPC 2024, semoga keberhasilannya ini juga memotivasi para music producer di Indonesia untuk terus berkarya,” tambahnya.
Lewat EMPC dan semangat gerakan #localICEMovement, ICEPERIENCE.ID konsisten menciptakan ruang tumbuh bagi produser lokal, membekali mereka dengan pengetahuan industri, dan membuka jalan kolaborasi dengan musisi global. Tujuannya jelas: membangun ekosistem musik elektronik Indonesia yang inovatif, kompetitif, dan berkarakter kuat di kancah internasional.
Keberhasilan TAF di EMPC 2024 menjadi bukti nyata bahwa talenta lokal mampu bersaing di level global jika diberikan ruang dan dukungan yang tepat. Dengan dukungan penuh dari ICEPERIENCE.ID dan kolaborasi bersama label internasional seperti Barong Family, masa depan musik elektronik Indonesia tampak semakin cerah dan menjanjikan.