Surplus Perdagangan Indonesia Rp319 Triliun, Kemendag RI dan UPH Teken Kerja Sama Perkuat Ekonomi Nasional

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si., menegaskan perekonomian Indonesia kinclong di tengah tantangan global. Dalam memperkuat konytribusi menyongsong ekonomi nasional yang bergeliat, Universitas Pelita Harapan (UPH), menggelar Kuliah Umum membahas kebijakan perdagangan Indonesia sebagai bekal bagi para mahasiswa.
Mendag Budi mengatakan, pertumbuhan ekonom nasional ditopang ekspor yang menjadi salah satu motor utama. Hingga semester I-2025, kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7 persen dengan nilai mencapai US$135,41 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun. Surplus perdagangan juga meningkat menjadi US$19,48 miliar atau Rp 319 triliun.
"Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN," papar Mendag Budim, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Dalam paparannya saat memberikan kuliah umum di Kampus UPH Lippo Village pada 25 Agustus 2025, Mendag menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia. Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
Pemaparan Mendag Budi tentang kebijakan perdagangan Indonesia bertujuan memberikan wawasan kepada lebih dari 500 mahasiswa dapat mengetahui memahami arah serta dinamika kebijakan perdagangan nasional secara langsung dari pengambil kebijakan. Ilmu ini diharapkan dapat mendorong kontribusi mahasiswa terhadap kemajuan ekonomi dalam negeri.
Usai sesi kuliah umum, rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UPH dan Kemendag RI. Penandatanganan dilakukan secara resmi oleh Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI.
“UPH memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk berkontribusi di kancah internasional," ungkap Dr. Parapak dalam sambutannya.
Ia juga menyinggung, program keperawatan maupun pendidikan guru yang dirancang agar para lulusan siap mengabdi di Indonesia maupun di luar negeri. Sehingga kolaborasi dengan Kementeria Perdagangan RI menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perdagangan.
Dengan ruang lingkup lain yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan, serta penguatan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM.

Teken Kerja Sama antara Kemendag RI dengan UPH
"Kami sangat berbahagia menyambut kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” imbuh Dr. Parapak.
Penandatanganan MoU turut disaksikan jajaran pimpinan UPH serta pejabat kunci dari Kemendag RI yang menegaskan pentingnya sinergi ini. Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.
Kuliah umum bersama Mendag RI serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Kementerian Perdagangan RI menegaskan komitmen UPH dalam mempersiapkan mahasiswa mempunyai wawasan akademik yang mumpuni. Selain itu, memiliki pengalaman nyata di bidang terkait yang membuat lulusan UPH lebih siap kerja.