Jalan Panjang Daihatsu Produksi 9 Juta Mobil di Indonesia
Pencapaian produksi 9 juta unit ini menandai momen bersejarah yang signifikan bagi keberadaan Daihatsu dalam memberikan kontribusi terhadap industri

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah mencapai milestone produksi sebanyak 9 juta kendaraan di Indonesia. Capaian 1 juta unit dalam waktu dua tahun ini terwujud setelah perusahaan asal Jepang ini mencatatkan produksi ke-8 juta unit pada Juli 2023, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap industri otomotif nasional.
Yasushi Kyoda, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, menyatakan bahwa pencapaian produksi ke-9 juta unit merupakan tonggak sejarah yang signifikan bagi kontribusi Daihatsu dalam industri otomotif di tanah air. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk lebih dari 1.700 supplier, lebih dari 700 UMKM, dan melibatkan lebih dari 1 juta tenaga kerja.
"Semoga pencapaian ini dapat terus mendorong kami dalam berinovasi menyediakan kendaraan berkualitas, ramah lingkungan, tetap terjangkau sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta dapat berkontribusi kepada perkembangan industri otomotif di Indonesia, bahkan dunia," ujar Yasushi Kyoda saat merayakan produksi ke-9 juta unit Daihatsu di pabrik Sunter, Jakarta Utara, pada Jumat (22/8/2025).
Secara ringkas, kehadiran Daihatsu di Indonesia dimulai sejak tahun 1978. Pada tahun 2004, Daihatsu meluncurkan model Xenia-Avanza, yang menjadi hasil kolaborasi pertama antara Daihatsu dan Toyota. Tak lama setelah itu, ADM mencapai angka produksi 1 juta unit pada tahun 2005, berkat keberhasilan kedua model kolaborasi tersebut.
Selanjutnya, ADM memperluas pabrik yang terletak di Sunter dan mulai memproduksi mobil komersial GranMax untuk pasar domestik, serta Townace/Liteace untuk pasar global di Jepang pada tahun 2007. Sejalan dengan strategi prinsipal 'Dari Indonesia Untuk Indonesia', Daihatsu meresmikan fasilitas R&D Center pada tahun 2013 untuk mengembangkan kendaraan yang paling sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia.
Sejarah Daihatsu

Tak lama setelah peluncuran, Daihatsu memperkenalkan model kolaborasi LCGC (Low Cost Green Car) pertamanya, yaitu Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Model ini diperkenalkan di pabrik perakitan baru yang terletak di Karawang Assembly Plant, diikuti dengan peluncuran Sigra-Calya pada tahun 2016, yang terus mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Indonesia.
Pada tahun 2021, Daihatsu dan Toyota kembali meluncurkan model kolaborasi dengan platform baru berbasis DNGA (Daihatsu New Global Architecture), yakni Rocky dan Raize, yang kemudian diikuti oleh model kolaborasi Xenia-Avanza. Selanjutnya, pada tahun 2025, ADM meresmikan pabrik baru yang modern dan ramah lingkungan di Karawang Assembly Plant 2 pada bulan Februari di Karawang Timur, Jawa Barat, sebagai bagian dari komitmen investasi keberlanjutan Daihatsu untuk masa depan dengan produktivitas yang tinggi.
Pabrik terbaru ini mengusung konsep E-SSC (Evolution, Simple, Slim, Compact) dengan menerapkan proses produksi yang modern, produktivitas tinggi, serta ramah lingkungan. Penggunaan energi terbarukan dan optimalisasi proses produksi di pabrik ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 20 persen, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi karyawan.
Proses Produksi mobil Daihatsu

Proses pembuatan mobil di Daihatsu dimulai dari tahap Press Shop, di mana lempengan besi dicetak menggunakan mesin cetak berkapasitas ribuan ton untuk menghasilkan potongan bodi mobil. Selanjutnya, di fasilitas Body, semua potongan tersebut disatukan menjadi satu kesatuan utuh dengan memanfaatkan teknologi robotik mutakhir, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sementara itu, proses pembuatan mesin mobil berlangsung di Casting Shop, di mana blok mesin dibuat dari aluminium cair yang dicetak menggunakan mesin berteknologi tinggi dengan tingkat presisi yang sangat akurat. Setelah blok mesin selesai dan telah melewati pengujian kualitas, blok tersebut kemudian dipindahkan ke Engine Shop untuk dirakit menjadi mesin mobil yang siap digunakan.
Selain itu, proses pengecatan bodi mobil juga dilakukan dengan cara menyelupkan bagian-bagian bodi ke dalam cairan cat dasar, yang berfungsi untuk melindungi besi dari karat serta memperkuat lapisan cat luar. Dengan bantuan teknologi robotik, pengecatan cat luar dilakukan kembali untuk memastikan bodi mobil tampil mengkilap dan sempurna.
Setelah proses pengecatan selesai, bodi mobil yang telah dicat akan disatukan dengan mesin di Assembly Shop untuk membentuk mobil yang utuh. Terakhir, mobil yang sudah lengkap akan menjalani berbagai uji coba di Quality Shop, seperti drum test untuk menguji sistem pengereman dan water leaking test untuk memastikan tidak ada kebocoran pada bodi mobil. Semua tahapan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna mobil Daihatsu dengan standar kualitas yang diakui secara global.