Turis Asing Bisa Ajukan Visa Kunjungan ke Indonesia Lewat VFS Global, Prosesnya 24 Jam

Turis asing dapat mengajukan permohonan visa kunjungan ke Indonesia lewat VFS Global. Jenis visa yang dimaksud adalah electronic Visa on Arrival (e-VoA).
VoA via VFS Global bagi turis asing telah dimulai pada Desember 2024, lewat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Dengan kemitraan co-branding ini, kami dapat menjangkau lebih banyak wisatawan untuk permohonan aplikasi visa kunjungan ke Indonesia," kata Head Australasia VFS Global, Kaushik Ghosh, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/8/2025).
E-VoA merupakan visa kategori B1 yang berlaku untuk kunjungan wisata, keluarga, maupun urusan bisnis di Indonesia.
Saat ini, e-VoA berlaku untuk 30 hari kunjungan di Indonesia bagi Warga Negara Asing (WNA) dari 97 negara.
Adapun negara yang bisa mengajukan e-VoA terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Denmark, Jepang, Jerman, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Qatar, Selandia Baru, Swiss, Timor Leste, hingga Yunani
Kaushik menuturkan, turis asing dari 97 negara terdaftar dapat menerima e-VoA dalam waktu 24 jam sejak permohonan dibuat.
"Mereka (calon pemohon visa) harus mengajukan dokumen foto, paspor, salinan tiket pesawat, serta detail hotel atau alamat tinggal. Visa akan diterbitkan dalam waktu maksimal 24 jam jika semua dokumen dan foto lengkap," ungkap dia.
Cara mengajukan visa kunjungan ke Indonesia
Penggunaan e-VoA berlaku dalam 90 hari sejak visa diterbitkan. Visa ini dapat diperpanjang satu kali dengan penambahan masa tinggal selama 30 hari.
Dikutip dari situs resmi VFS Global, turis asing dikenakan biaya pembuatan e-VoA sebesar Rp 730.000 per orang, terdiri dari biaya visa standar Rp 500.000 dan biaya layanan Rp 230.000.
Selengkapnya, simak cara mengajukan visa kunjungan ke Indonesia untuk turis asing berikut ini:
1. Kunjungi laman indonesiavoa.vfsevisa.id.
2. Pilih menu "Start Application" di sebelah kanan atas.
3. Daftarkan diri menggunakan email.
4. Unggah paspor, foto terbaru, dan salinan tiket pesawat pulang.
5. Isi formulir e-VoA.
6. Lakukan pembayaran menggunakan kartu kredit atau debit.
7. E-VoA akan dikirim lewat email.
Kerjasama Kementerian Pariwisata dan VFS Global
Untuk diketahui, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan VFS Global resmi menandatangani perjanjian kerja sama Co-branding pada Rabu (13/8/2025) di Jakarta.
Sebelumnya, VFS Global telah bekerja sama dengan Kemenpar sejak Maret 2023 untuk memperluas promosi destinasi wisata di dunia.
Salah satu bentuk kerja sama ini adalah layanan percepatan proses pengajuan visa kunjungan ke Indonesia.
"Melalui promosi e-Visa on Arrival, kami berupaya mempermudah akses perjalanan ke Indonesia, selaras dengan visi Pariwisata 5.0 Kementerian yang mengoptimalkan inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk memaksimalkan efektivitas promosi dan jangkauan pasar destinasi wisata," ungkap Kaushik dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (25/8/2025).
VFS Global juga akan mempromosikan wisata Indonesia ke sejumlah pasar strategis, seperti India, Tiongkok, Australia, Korea Selatan, Jepang, Timur Tengah, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Perancis.
Promosi ini dilakukan melalui kampanye Wonderful Indonesia guna mendorong kunjungan wisman dan investasi ke dalam negeri.
VFS Global berkontribusi meningkatkan kesadaran merek kampanye Wonderful Indonesia, serta efektivitas dan jangkauan promosi pariwisata lewat kolaborasi strategis antar merek.
"Melalui perjanjian co-branding ini, kami akan mengoptimalkan pesan promosi pariwisata dan memanfaatkan jangkauan VFS Global yang tersebar dilebih dari 160 negara, disertai pendekatan inovatif, untuk menginspirasi lebih banyak wisatawan agar dapat merasakan keindahan dan keragaman Indonesia," tutur Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini.
Tahun ini, Kemenpar menargetkan kedatangan 14,6-16 juta wisman ke Indonesia sepanjang 2025.
Adapun jumlah turis asing ke Indonesia mencapai 13,9 juta pada 2024, meningkat 19 persen dari tahun 2023 yang merupakan angka tertinggi yang tercatat dalam lima tahun terakhir, menurut Kemenpar.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!