Indonesia Dibidik Jadi Pusat Bitcoin Asia Tenggara, Apa Saja Peluangnya?

Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin

 Industri kripto di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan. Pertumbuhan jumlah investor dan pengguna aset digital kian menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat kripto di kawasan Asia Tenggara.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren perdagangan aset digital semakin populer di tanah air. Hal ini tidak hanya terlihat dari ramainya transaksi di sejumlah platform, tetapi juga dari meningkatnya jumlah pengguna kripto. 

Kondisi tersebut dianggap sebagai momentum penting dalam perjalanan ekosistem aset digital nasional. Salah satu indikasi nyata perkembangan industri kripto datang dari TRIV, salah satu platform crypto exchange di Indonesia. 

CEO TRIV, Gabriel Rey, menyampaikan bahwa jumlah pengguna aktif di platform yang ia dirikan telah melonjak pesat. “Pertumbuhan TRIV dan juga CryptoWave benar-benar melesat. Dari yang awalnya 3 juta, sekarang kita sudah tembus 4 juta pengguna aktif,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 26 Agustus 2025.

Lonjakan jumlah pengguna ini disebut sebagai bukti bahwa minat masyarakat terhadap aset digital terus tumbuh.

Indonesia Dibidik Jadi Pusat Bitcoin Asia Tenggara

Crypto Networking Party di Bali

Crypto Networking Party di Bali

Rey mengungkapkan bahwa tingkat adopsi kripto di Indonesia saat ini sudah sangat besar dan terus menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Menurut dia, momentum ini menjadi landasan untuk melangkah lebih jauh.

“Adopsi kripto di Indonesia luar biasa besar, dan ini saatnya kita melangkah lebih jauh. Visi saya jelas, menjadikan Indonesia pusat Bitcoin terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Rey juga menegaskan komitmen TRIV dan CryptoWave untuk mendukung ekosistem aset digital di Indonesia. Menurutnya, ketersediaan likuiditas dan edukasi menjadi faktor penting agar adopsi berjalan berkelanjutan.

“TRIV dan CryptoWave akan terus berinovasi membangun ekosistem di Indonesia dengan more liquidity dan free education. Tujuannya jelas, menjadikan Indonesia The Biggest Bitcoin Center in Southeast Asia,” tegasnya.

Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi

Rey menekankan bahwa edukasi masyarakat merupakan hal utama agar pengguna kripto lebih terlindungi dari risiko. Ia juga mendorong adanya kerja sama antara komunitas, pelaku industri, dan regulator untuk memperkuat fondasi ekosistem kripto.

“Yang kita butuhkan adalah konsistensi. Kolaborasi harus terus berjalan, peluang investasi harus dibuka, dan edukasi tetap menjadi prioritas utama. Dengan begitu, saya yakin dalam waktu dekat Indonesia bisa menjadi pusat kripto terbesar di Asia Tenggara,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, TRIV juga menghadirkan Crypto Networking Party di Bali menjadi salah satu ajang terbesar yang pernah digelar di Indonesia. Acara tersebut menghadirkan ratusan pelaku industri blockchain, investor internasional, komunitas Web3, hingga influencer ternama.

Selain menjadi wadah perayaan capaian TRIV, acara ini juga dianggap sebagai momentum penting bagi perjalanan industri kripto nasional. Gabriel Rey berharap sinergi yang terjalin dari komunitas, investor, dan pelaku industri dapat memperkuat ekosistem aset digital Indonesia agar semakin inklusif dan mampu bersaing di tingkat global.