Tren Pengangguran di Asia Tenggara 2025, Indonesia Nomor 1 Tertinggi

Ilustrasi kelas pekerja.
Ilustrasi kelas pekerja.

 Tingkat pengangguran menjadi salah satu indikator ekonomi yang paling diperhatikan di Asia Tenggara. Tahun 2025, data terbaru dari Trading Economics mengungkap perbedaan mencolok di antara negara-negara kawasan. 

Dikutip Selasa, 26 Agustus 2025, Indonesia tercatat memimpin dengan angka pengangguran tertinggi, sementara beberapa negara seperti Thailand dan Kamboja justru menunjukkan angka yang sangat rendah.

Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas pasar kerja di kawasan, yang dipengaruhi oleh faktor populasi, struktur ekonomi, dan kebijakan pemerintah masing-masing negara. Berikut peringkat tingkat pengangguran di Asia Tenggara pada 2025:

Ilustrasi job fair.

Ilustrasi job fair.

1. Indonesia – 4,76% (Februari–Maret 2025)

Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di kawasan. Pertumbuhan populasi yang tinggi dan kebutuhan tenaga kerja yang besar menjadi tantangan utama pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.

2. Brunei – 4,7% (Desember 2024)

Meski negara ini kecil, Brunei memiliki angka pengangguran cukup tinggi. Hal ini kemungkinan dipengaruhi pasar tenaga kerja yang terbatas dan ketergantungan pada sektor minyak dan gas.

3. Filipina – 3,7% (Juni 2025)

Filipina berada di posisi menengah. Pasar tenaga kerja cukup dinamis, namun masih menghadapi tekanan pengangguran di beberapa sektor, termasuk sektor informal.

4. Myanmar – 3% (Desember 2024)

Myanmar mencatat angka pengangguran stabil, menandakan perbaikan bertahap dalam penyerapan tenaga kerja meski tantangan politik dan ekonomi masih ada.

5. Malaysia – 3% (Mei 2025)

Malaysia menunjukkan angka pengangguran sejalan dengan Myanmar, pasar tenaga kerja relatif sehat dan pertumbuhan ekonomi cukup stabil.

6. Vietnam – 2,24% (Juni 2025)

Vietnam menunjukkan tren positif. Angka pengangguran rendah didukung oleh sektor manufaktur yang berkembang pesat dan masuknya investasi asing.

7. Singapura – 2,1% (Juni 2025)

Singapura memiliki pasar tenaga kerja yang efisien dengan pengangguran rendah, mencerminkan ekonomi modern dan terspesialisasi.

8. Timor-Leste – 1,6% (Desember 2024)

Tingkat pengangguran rendah menunjukkan pasar tenaga kerja yang kecil dan kebutuhan tenaga kerja terbatas.

9. Laos – 1,2% (Desember 2024)

Laos mencatat angka pengangguran rendah, dipengaruhi jumlah penduduk yang kecil dan struktur pasar kerja sederhana.

10. Thailand – 0,89% (Maret 2025)

Thailand termasuk negara dengan tingkat pengangguran terendah, memperlihatkan kemampuan ekonomi menyerap tenaga kerja dengan efektif.

11. Kamboja – 0,27% (Desember 2024)

Kamboja mencatat angka pengangguran terendah di kawasan, sebagian besar tenaga kerja terserap di sektor pertanian dan manufaktur.